Sebanyak 27.500 pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) memecahkan rekor Muri yakni minum air putih serentak kemarin (19/5), dipusatkan di Jl Garuda Hitam, Kelurahan Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, persis didepan SDN 18 Lubuklinggau, selebihnya disekolah masing-masing.
Kegiatan itu diberi nama AMIR sebagai maskot yang artinya Ayo Minum Air sebagai upaya untuk mencerdaskan masyarakat supaya menjadi sehat. Sekaligus mendidik anak-anak sejak dini untuk membiasakan dan membudayakan mereka agar minum air putih.
“Karakternya maskot Indonesia yakni AMIR yang merupakan sosok anak laki-laki cerdas, lincah, banyak minum air dan beraktvitas,” kata Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran UI yang juga Ketua IHWG-FKUI, Budi Wiweko.
Menurutnya, lewat gerakan AMIR akan menginiasi seluruh sekolah di Indonesia bahwa minum air sangat penting. Disamping itu, sekolah nantinya mulai mewajibkan kantin sekolah harus membatasi penjualan-penjualan minuman ringan yang mengandung zat pemanis, apalagi gula sangat berbahaya.
“AMIR penting karena data yang ada menunjukan 15 sampai 20 persen penduduk Indonesia itu meminum minuman yang mengandung gula seperti soft drink dan sebagainya. Dan itu berbahaya,” jelas Budi.
Lebih lanjut, kebiasaan itu sangat beresiko untuk kesehatan dimasyarakat karena nanti akan meningkatkan kebiasaan konsumsi gula dan rentan terserang penyakit kencing manis, jantung dan gagal ginjal. “Karena itu kita bergerak, bagaimana untuk mencerdaskan masyarakata supaya menjadi sehat,” ungkapnya.
Kegiatan AMIR sudah berlangsung disejumlah wilayah di Indonesia. Akni gerakan poertama kalai dimulai di Jakrta. Kemudan bergeser kewilayah Timur yakni di Ambon. Diikuti diwilayah Barat Indonesia yakni Lubuklinggau mewakili pulau Sumatera.
“Lubuklinggau dengan pertumbuhannya pesat, sangat dinamis. Dan jumlah anak SD cukup banyak,” kata Budi.
Sementara itu Waklikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe mengungkapkan bahwa gerakan AMIR dimaksudkan untuk mengajak masyarakat Lubuklinggau agar hidup sehat. Khususnya dimulai dari anak-anak SD, PAUD dan TK.
“Mudah-mudahan ini menjadi berkah minum air putih sebanyak mugkin. Nanti tidak hana disini, tempat lain juga dilakukan hal yang sama,” pungkasnya. (ADV/Red)
