MUSI RAWAS, Beligatupdate.com – Warga Kecamatan Sukakarya langsung menyerbu Kantor Camat Sukakarya ketika mobil pengangkut 450 paket sembako milik Disperindag tiba, Jumat (16/6) sekitar puku 09.00 WIB.
Hal itu dilakukan lantaran mereka takut tidak kebagian paket sembako yang disediakan saat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Musi Rawas saat melakukan operasi pasar murah di Kecamatan Sukakarya.
Camat Sukakarya, Dodi Irdiawan mengatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kericuhan.
“450 paket sembako itu untuk masyarakat di delapan Desa. Maka dari itu untuk mengantisipasi hal-hl yang tidak kita inginkan saya minta kepada Kepala Desa untuk menentukan warga yang berhak menebus menggunakan kupon, mengingat jumlah sembako yang terbatas”,Kata Dodi Irdiawan.
Sementara itu, Kepala Disperindag, Nito Maphilindo diadampingi Kepala Seksi (Kasih) Pendistribusian Perdagangan, Armasyah saat di bincangi Beligatudatecom diselah- selah kesibukanya membagikan paket sembako mengatakan jika operasi pasar yang dilakukan itu rutin setiap bulan ramdahan.
“Ya, kita memang selalu melakukan Operasi pasar murah di bulan Puasa. Sebab harga sebagian kebutuhan pokok meroket, maka dari itu untuk membantu masyarakat yang tidak mampu kita lakukan operasi pasar murah ini”, Kata Armasyah.
Lebih lanjut ia mengatakan jika Disperindag Kabupaten Musi Rawas membagikan 7000 paket sembako untuk 14 kecamatan.
“Untuk Kecamatan Sukakarya sendiri ada 450 paket sembako. Sedangkan jumlah paket yang kita sediakan sebanyak 7000 paket untuk 14 Kecamatan, namun untuk jumlah paket sembako di setiap kecamatan berbeda”,Jelasnya.
Adapun dalam satu paket sembako murah Disperindag membandrol harga sebesar Rp 33.000,- dengan rincian 1kilo gram gendum, 2 kilo gram gula pasir,3 kilo gram beras dan 1 kilo gram minyak sayur.
“Kalu satu paket sembako kita jual dengan harga Rp 33.000,- .Ini jauh lebih murah jika harga normal di pasar yang mencapai Rp 76.000,- untuk satu paket ini”, paparnya.
Pantauan Beligatupdate.com, warga. Kecamatan Sukakarya cukup antusias dengan adanya operasi pasar murah. Namun tak jarang warga yang mayoritas ibu rumah tangga ini harus gigit jari lantaran tidak tidak kebagian.(Sutrisna)