LUBUKLINGGAU, Beligatupdate.com – Sebanyak 946 Guru Honorer dan Tenaga Kependidikan dibawah naungan wilayah kerja Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Lubuklinggau akan menerima bantuan dana transport dari Pemerintah Kota Lubuklinggau, Kamis (08/02).
Ketua PGRI Kota Lubuklinggau, Erwin Susanto, M. Pd melalui Sekretaris PGRI Kota Lubuklinggau, Aren Frima, M.Pd menyampaikan ucapan terima kasih kepada Walikota Lubuklinggau yang telah menyetujui memberikan bantuan kepada Guru Honorer yang ada di Kota Lubuklinggau.
“Kita PGRI dari awal telah bersepakat untuk berjuang bersama guru dalam hal apapun sesuai hak dan kewajiban yang melekat pada guru, termasuk soal kesejahteraan guru, baik PNS maupun Non PNS,”katanya, saat menghadiri silaturahmi akbar PGRI Kota Lubuklinggau dan Guru Honorer se-Kota Lubuklinggau di rumah dinas Walikota.
Lebih lanjut Aren Frima menerangkan bahwa tidak sampai disitu saja, terhadap Tenaga Kependidikan (TU, Pustakawan, Penjaga Sekolah dan seterusnya*red) pun sama halnya. Tidak ada perbedaan, mereka juga termasuk bagian dari PGRI.
“Semoga bantuan transport ini (Kota Lubuklinggau dan Kota Palembang adalah Kota yang mengeluarkan kebijakan dana transport) menjadi pilot project bagi Pemerintah Provinsi untuk memberikan bantuan yang sama pada tenaga honorer, jika kita bersatu, bahu- membahu berjuang bersama, Insya Allah akan berhasil,”terangnya.
Untuk itu, kekompakan ini harus dijaga dan ditingkatkan kembali. Kita PGRI tidak menginginkan adanya dikotomi antara Tenaga Honorer TK, SD, SMP dan SMA.
“Selama mereka adalah guru, kita adalah satu di PGRI,”tegas pria berbadan tambun ini.
Sementara itu, Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe mengucapkan syukur karena kedua pihak yakni Disdik maupun PGRI sudah memfasilitasi kegiatan ini serta menyampaikan apa yang menjadi keinginan guru honorer.
“Selama ini urusan pendidikan di Lubuklinggau ini saya tidak terlalu ikut campur, karena dewan pendidikan dan PGRI saya yakin mampu mengurusnya,”ujarnya.
Pemerintah Kota Lubuklinggau,Lanjut Nanan, akan memberikan transport kepada seluruh guru honorer yang sudah dianggarkan sebesar 1,8 Milyar dalam satu tahun dan Jumlah tersebut mungkin akan ditambahkan nantinya.
“Selain itu juga pihak Pemkot Lubuklinggau sudah menganggarkan untuk pembangunan gedung guru sebesar Rp 5 Milyar,”janjinya.
Namun, Walikota menambahkan bahwa bantuan tersebut tidak ada unsur politik, bukan karena ingin maju kembali menjadi Walikota, baru kebijakan seperti ini dikeluarkan. Pengurus PGRI Kota Lubuklinggau saat ini adalah kepengurusan baru, menjadi sebuah kewajaran kalau program kerja Pemkot dalam hal mensejahterahkan guru honorer disampaikan pada saat mendekati Pilkada.
“Harus dipahami secara bijak bahwa keberpihakan tersebut, tidak ada maksud apa-apa, saya anak seorang guru (Almarhumah Hj. Amsah Sohe*red). Jadi, saya lebih tau dan mengerti keadaan guru itu seperti apa,”pungkasnya.
Penulis : Akew/Bs
Editor : Reki Alpiko