banner 728x250

AMPB Demo Oknum Dosen Diskriminatif

Lubuklinggau, Beligat.com – Puluhan mahasiswa Program Studi PENJASKESREK STKIP- PGRI Kota Lubuklinggau yang menamakan kelompok mereka Aliansi Mahasiswa Penjaskesrek Bersatu mengadakan aksi terhadap oknum dosen Penjaskesrek, Kamis (18/10).

Tommy, Koordinator AMPB mengungkapkan, mengungkapkan aliansi dibentuk atas laporan mahasiswa prodi penjas terhadap oknum dosen penjas. Maka dari itulah niatan AMPB untuk menyuarakan kepentingan mahasiswa.”Memang sudah lama dosen tersebut melakukan suatu tugas sebagai dosennya yang tidak sesuai dengan tugasnya sebagai dosen untuk membimbing dan mendidik mahasiswanya” katanya.

Berdasarkan apa yang disampaikan yang melatarbelakangi terjadinya aksi tersebut ialah permasalahan oknum dosen itu diantaranya ialah, Memberikan tugas mata kuliah tidak sesuai dengan mata kuliah yang ditempuh, Memberikan tugas yang memberatkan mahasiswa, Tata cara penilaian tidak objektif, Sering mengganti waktu perkuliahan secara tidak demokratis, Diskriminasi sosial terhadap mahasiswa penjaskesrek dan dosen menggantikan tempat perkuliahan tidak sesuai dengan tempat yang telah ditentukan.

“Tuntutan AMPB itu diantaranya ialah mendesak Ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau untuk menindak secara tegas oknum Dosen tersebut dari Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau dan juga mengecam Oknum Dosen tersebut untuk mengundurkan diri dari dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau,” ujarnya.

Rangkaian kejadian aksi tersebut langsung ditanggapi pihak lembaga kampus STKIP-PGRI Lubuklinggau dengan santun. Yaitu perwakilan mahasiswa itu rekomendasikan untuk beraudiensi secara tertutup dengan ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau secara langsung.

Dalam audiensi itu Dr. H. Rudi Erwandi selaku ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau, memberikan apresiasi terhadap Aliansi Mahasiswa Penjaskesrek Bersatu yang telah menyampaikan aspirasinya sebagai mahasiswa. Hal itu disampaikan koordinator aliansi usai melaksanakan audiensi.

“Ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau akan memanggil oknum dosen tersebut dan menindak tegas secara kelembagaan. Mendengar hal itu kami sedikit puas dengan apa yang disampaikan oleh ketua. Namun dengan syarat, apabila tuntutan ini tidak dikabulkan kami akan mengulangi aksi tersebut kembali,” pungkasnya.*Eris

error: Maaf Di Kunci