MUSI RAWAS, BELIGAT.COM – Sejak Kota Lubuk Linggau menjadi daerah otonomi baru (DOB) berpisah dari Kabupaten Musi Rawas pada 2001 lalu, beberapa fasilitas dan aset milik Musi Rawas yang berada di Kota Lubuk Linggau berangsur diserahkan.
Seiring dengan perjalanan waktu, tentunya keberadaan rumah dinas Bupati Musi Rawas yang berada di Kelurahan Puncak Kemuning Kota Lubuklinggau ini, sudah layak untuk dipindahkan wilayah Kabupaten Musi Rawas.
Terhitung 2023 lalu, Bupati Hj Ratna Machmud berfikir untuk membangun rumah dinas bupati di wilayahnya sendiri.
Tak ayak, pada awal 2023 Pemkab Mura mulai membangun secara bertahap rumah dinas tersebut, dimana dibagian depan dibangun Griya Silampari.
Kepala Dinas Cipta Karya yang juga menjabat Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Musi Rawas, H Oktaviano, ST, M.Si menjelaskan kegunaan Griya Silampari ini layaknya Griya Agung yang ada di kediaman dinas Gubernur Sumatera Selatan.
Griya Silampari akan dijadikan tempat pertemuan dan menjamu tamu daerah.
“Tahap awal kita selesaikan Griya Silampari. Lalu, akan dibangun, pendopoan, kediaman dinas, rumah adat dan guest house serta pagar. Keselurahan dari kompleks berada dalam lahan ini. Untuk Griya Silampari, mudah-mudahan pada 2025 mendatang bisa ditempati, karena untuk sampai selesai butuh anggaran kisaran Rp 150 miliar, dibangun secara unit atau bertahap bukan multiyears,” ungkap Okta.
Luas tanah untuk pembangunan gedung serbaguna lebih kurang sekitar 2,2 hektar, dan untuk luas tanah rumah dinas bupati sekitar 4,5 hektar.
Selain fasilitas tersebut, wajah jalan ibukota Muara Beliti juga dipercantik. Sejak dibangun zaman Bupati HbRidwan Mukti, penataan kota belum tersentuh sama sekali.
Mulai dari trotoar yang akan dibangun lebar 3 meter, dimana selain difungsikan bagi pejalan kaki, juga bisa menjadi tempat para pelaku UMKM menjajakan produknya.
Lalu, desain pendestrian, berarti ada bangku tempat istirahat dan dihiasi lampu taman. Kemudian, akses utama Muara Beliti-Pedang dan Muara Beliti-Bumi Agung akan diperluas sehingga menjadi empat lajur dan dua jalur, ditengahnya akan dibelah median jalan supaya sesuai dengan wujud perkotaan.
Demikian juga Taman Beregam dan Masjid Agung Muara Beliti akan direvitalisasi.
Hal ini tentunya semakin mempercantik wajah dan ikon serta kebanggaan masyarakat Musi Rawas dengan memanfaatkan CSR perusahaan yang berinvestasi di Musi Rawas.(*)