banner 728x250

Belum Sebulan, Jalan Senilai Rp190 Juta Sudah Rusak

MURATARA, Beligat.com – Masyarakat di Dusun Bina Karya blok A, Blok D, dan Blok E Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Muratara kecewa proyek jalan setapak sepanjang 150 meter dengan lebar dua meter yang baru berusia dua pekan sudah rusak parah.

Proyek yang menelan dana mencapai Rp190 juta melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan Kotraktor pelaksana CV Rahmad Wijaya Abadi, kondisi bangunan sudah sangat memprihatinkan sehingga tak heran jika warga setempat kesal, bagian permukaan jalan setapak sudah hancur, pasir plus batu sudah terurai dari semen dan berlobang-lobang.

Agus (40) warga setempat mengatakan rasa kekecewaanya dan tidak terima pembangunan proyek jalan setapak ini dengan asal-asalan, ia merasa kecewa dan tidak puas.

“Mendingan jalan kami tidak usah dibangun, sebab dari pada yang sekarang, masih enak kami dengan jalan kerikil sebelum dibangun, lebih enak dan nyaman,”ungkapnya.

Nah sekarang ini, Agus melanjutkan belum sampai satu bulan jalan sudah berlobang dan pasirnya sudah mengelupas. Ditambah lagi ditengah jalan dibuat lobang pembatas, sehingga membahayakan pengemudi sepeda motor dimalam hari.

“Dan bukan hanya di Blok A saja yang dibangun asal-asalan, tapi di blok D dan E juga belum satu bulan dibangun sudah mengelupas,”ungkapnya.

Ia mengatakan, jika ia juga sebagai kuli bangunan aneh melihat pekerja yang membuat jalan setapak tersebut dengan proses pembangunan yang diduga janggal.

“Cara membangun dari yang sata lihat, pertama pasir dan batu diratakan seperti jalan, setelah hanya disiram diatasnya dengan menggunakan semen,”katanya.

Selanjutnya ia menambahkan bahkan tidak menggunakan besi, dan terlihat aneh, beliau meminta pemerintah untuk turun langsung ke lokasi mengecek.

“Pemerintah tolonglah cek kelokasi,”katanya.

Sementara itu Wakil Bupati H. Devi Suhartoni turun langsung ke lokasi pembangunan dan melakukan sidak sesuai dengan permintaan Warga, dengan nada kesal mengatakan masyarakat sangat berterimakasih dengan adanya jalan setapak tersebut, tapi kalau tidak bermanfaat percuma bahkan yang muncul malah kekecewaan terhadap pemerintah.

Tapi dengan kondisi yang terjadi sekarang, di mana seluruh permukaan sudah mengelupas dianggap tak akan mampu lagi dilakukan dengan pemeliharaan.

“Ini pembangunan asal-asalan, Ini menjadi pertanyaan besar bagi saya, Ada permainan apa di balik ini kok proyek seperti itu bisa asal-asalan, dan sangan tidak becus,”tegasnya dengan nada kesal, Jumat (6/12/2019).

Kenapa pembangunan ini dibilang asal-asalan dan tidak becus, saat ia mendorong-dorongkan menggunakan kaki jalan setapak yang dibangun, semen dan pasirnya langsung dengan mudah mengelupas, dan ketika ditusuk menggunakan kayu jalan langsung ancur dan terurai.

“Kalau kerusakannya hanya sekedar retak masih dianggap wajar, atau ada beberapa bagian yang mengelupas, karena masih bisa diperbaiki dalam pemeliharaan, ini kerjaan orang yang mencari keuntungan besar, masyarakat harus berani bersuara dan melaporkan ini,”tutupnya.*Akew/Rilis

error: Maaf Di Kunci