banner 728x250

Bisnis Arang Sambilan Yang Menjanjikan

Lubuklinggau, Beligat.com – Menghadapi problema perekonomian saat ini, banyak usaha yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan tidak hanya satu pekerjaan yang dilakoni. Begitulah yang dilakukan Sarkowi (57), warga Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau. Dirinya menjalani bisnis Arang sebagai sampingan, karena jika hanya mengandalkan satu pekerjaan tidak bakal cukup.

Pria yang bekerja sebagai pengerajin besi, atau lebih dikenal dengan sebutan pandai besi tersebut memulai bisnis arang sejak tahun 2009, namun karena tersangkut suatu kendala bisnis tersebut sempat terhenti.

“Sejak tahun 2009 kami sudah memulai berjualan arang, karena ini kan masih ada sangkutannya dengan pekerjaan kami sebagai pandai besi. Namun sempat terhenti karena ada suatu masalah, tapi sekarang bisnis tersebut telah dilakoni kembali,” katanya.

Dirinya mengaku, dari bisnis sampingan yang sekarang dijalankan kembali bersama anaknya, dia bisa mendapatkan penghasilan lebih, setidaknya tidak lagi pusing memikirkan uang untuk makan dan kebutuhan sehari hari.

“Kalau hanya mengandalkan hasil dari pandai besi sekarang ini tidak cukup, karena musim sepi dikarenakan harga karet belum stabil. Jadi menjual arang ini bisa mencukupi kebutuhan kami,” akunya.

Sementara, Rediansyah (29) yang merupakan anak dari Sarkowi mengungkapkan jika bisnis arang tersebut sangat membantu perekonomian dirinya, karena selain membantu orang tuanya, dirinya juga sudah mempunyai keluarga yang harus dihidupi.

“Dari pengasilan arang ini Alhamdulillah dua keluarga bisa tercukupi, kalau dibilang hasilnya berlebih tidak juga, ya cukup kata-kata yang pas,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, pelanggan yang datang untuk mengambil arang miliknya datang dari berbagai tempat, bahkan dari luar kota, namun semua pelanggan tersebut merupakan pengerajin besi semua.

“Pelanggan sudah pasti dari pengerajin besi, karena pekerjaan ini banyak memerlukan arang. Dan pelanggan kami dari berbagai tempat. Selain Lubuklinggau, mereka datang dari Bengkulu, Curup, Kapahiang, bahkan kebupaten tetangga,” pungkasnya.*Agus Kristianto

error: Maaf Di Kunci