Lubuklinggau, Beligat.com – Lubuklinggau kota Madani, yang berpenduduk lebih kurang 226,783 jiwa ini pada Jumat Malam (30/11/2018) diselenggarakan edukasi dan dialog perhajian. Gema edukasi ini disuarakan langsung di kota yang terkenal dengan Menara Kembar Masjid Agung As-Salam, Air Terjun Temam dan Wisata Bukit Sulap.
Ini sebagai bentuk nyata bersama dalam menyapa dan menggali ketidaktahuan perhajian dari masyarakat. Tujuannya jelas, tranformasi ilmu perhajian dan melakukan penguatan hubungan lintas kelembagaan pusat dan daerah dalam perhajian.
Tak tanggung-tanggung, edukasi haji ini dihadiri para tokoh, ulama, pegiat haji di Lubuklinggau.
“Ada Kemenag, Dinas Kesehatan, Dukcapil, MUI, IPHI, KBIH, BPS BPIH, Ormas Islam, KUA, Penyuluh Agama Islam, media masa dll. Pertemuan dalam edukasi ini sangat penting, karena langkah nyata dalam penguatan kelembagaan pusat dan daerah dalam peningkatan layanan haji mendatang,” jelas Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Lubuklinggau Azhari Rahardi.
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khoirizi yang didapuk sebagai edukator menjelaskan realita dan tantangan haji sejak dulu hingga saat ini. “Tak mudah menyelenggarakan ibadah haji. Tak sedikit pihak yang mudah dan senang menkritisinya, namun berat untuk mengulurkankan tangannya dalam membantu. Inilah mengapa edukasi haji perlu dilakukan,” katanya.
Dia menambahkan, pertemuan ini sangat strategis dalam membuka tirai-tirai yang belum tersingkap. “Memberikan pencerahan, tanya jawab hingga memunculkan kesadaran bahwa semua pihak punya tanggungjawab materi, moral dan spiritual kepada masyarakatnya terkait haji,” kata Khoirizi.
Diantara langkah nyata yang akan melayani calon jemaah haji di daerah adalah bagaimana menyelenggarakan bimbingan manasik yang bersinergi, mendorong terbitnya peraturan daerah tentang haji, melakukan dakwah haji. “Hingga kebutuhan substansi akan haji yaitu manasik dan ibadahnya dapat diperkuat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kabag Kesra Setda Lubuklinggau, Harnan Hasran mengucapkan selamat datang di Kota Madani, Kota Metropolis Lubuklinggau.
“Permohonan maaf dari Bapak Walikota Lubuklinggau Bapak H SN Prana Putra Sohe bahwa secara fisik tidak bisa hadir karena saat ini beliau sedang berada diluar kota,” ujar Harnan.
Dia menyampaikan Walikota Lubuklinggau memberikan apresiasi dan lenghargaan yang setinggi tingginya kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag atas penyelenggaraan edukasi dan dialog perhajian ini.
“Baru kali ini dalam sepanjang sejarah panjang haji Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang diwakili Bapak Khoirizi turun langsung memberikan pembinaan serta mentransfer ilmu pengetahuan dan pencerahan khususnya di bidang perhajian kepada masyarakat di daerah kami. Harapan kami dengan kegiatan ini calon jemaah haji Kota Lubuklinggau dapat menjadi jemaah yang mandiri dan hajinya sempurna,” harapnya.
Mengapresiasi dukungan masyarakat Lubuklinggau dalam semangat melayani haji hari ini esok dan mendatang, Direktur Bina Haji Khoirizi memberikan simbol berbentuk plakat Kemenag kepada pemerintah daerah sebagai wujud kebersamaan dan penguatan hubungan dalam melayani jemaah.
Dia juga memberikan Buku Komunikasi Informasi Edukasi Advokasi Haji kepada Kemenag Kota Lubuklinggau sebagai penambah wawasan baik dalam regulasi maupun implementasi managemen perhajian terkini.
“Musuh perhajian mendatang adalah distorsi perhajian, membrangus distorsi itu salah satunya adalah melakukan edukasi dan penguatan kelembagaan pusat dan daerah. Jadi ilmu perhajian membumi. Semakin banyak yang mengetahui ilmu perhajian mudah-mudahan peningkatan layanan terus meningkat dan kemampuan manasik dan ibadah jemaah semakin baik,” harapnya.*Rls/Akew