MURATARA, Beligatupdate.com – Dari 78 tenaga guru dan pegawai, hanya 3 yang meyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sekolah SMK N Rawas Ulu. Namun hal itu tidak menjadi kendala atau permasalahan untuk menyalurkan ilmu kepada generasi penerus bangsa yang akan menjadi cikal bakal membangun bangsa Indonesia kedepannya.
Terbukti selain dijadikan sekolah model, para pelajar juga selalu mengikuti kegiatan perlombaan baik ditingkat Kabupaten, Provinsi, bahkan ketingkat Nasional, jadi bukan berarti kekurangan tenaga pengajar berstatus PNS menjadi kendala untuk memacu pelajar lebih maju.
Kepala Sekolah SMK N Rawas Ulu, Edi Sutriono kepada waratawan mengatakan SMK N Rawas Ulu Baru berumur 4 tahun, sekarang memilik 717 pelajar yang berdatangan dari 7 kecamatan se kabupaten Muratara, itu juga membuktikan masyarakat sudah memberikan kepercayaan yang luar biasa.
”Benar kita baru memiliki 3 orang yang berstatus PNS, guru berjumlah 52 orang dan 23 pegawai. Sebab untuk usulan secara keseluruhan dunia pendidikan pengangkatan PNS agak jarang,” ungkap Edi Sutriono.
Selanjutnya Edi Sutriono menambahkan masih sangat jelas kekurangan tenaga guru khususnya dibidang tenaga ahli otomotif. Sudah ada upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidik.
“Secara umum sudah cukup baik tapi memang akan dilakukan peningkatan dan ikut sertakan pelatihan terus supaya meningkatkan kopetensi mereka. Bukti banyak prestasi yang diraih, tingkat kabupaten, provinsi dan siswa diterima di universitas negeri seperti UNJA dan UNSRI, bahkan setiap tahun mempasilitasi kulia di universitas pulau jawa 2 orang siswa,” ujarnya.
Yang menjadi pemikirannya tenaga guru honorer seperti tahun ini (2017) hingga 7 bulan belum menerima gaji, secara finansial semua guru harus hadir supaya kegiatan belajar mengajar tetap berjalan sebagai mana mestinya. Ada juga tantangan budaya latar belakang orang tua pendidikan masih rata-rata SMP sehingga pembinaan lebih banyak dominan pihak sekolah.
“Nah, selain itu juga kendala transportasi siswa, umum nya agak jauh jaraknya seperti Kecamatan Karang Dapo, Nibung, Ulu Rawas, kita harus membuat kebijakan khusus bagi siswa terlambat itu harus dimaklumi tapi dengan catatan komunikasi langsung dengan orang tua.” Ungkapnya.
Sementara Hermanto salah satu wali Murid SMK N Rawas Ulu mengatakan sangat memberikan apresiasi kepada para guru dan pegawai sebab baru berusia 4 tahun sudah sangat jelas kemajuannya. Baik dari pasilitasnya maupun para pelajarnya.
“Dulu baru berapa kelas disini,tetapi sekarang sudah hampir penuh oleh bangunan diatas lahan sekitar 2 hektar ini. Jadi walaupun masih kurang guru PNS tapi tidak mengurangi kemajuan sekolah dan siswanya,” ujarnya.
Ia mengaku juga bahwa kepsek SMK N Rawas ulu tersebut sangat luar biasa cara pendekatannya baik dengan orang tua atau wali murid maupun para siswa-siswinya.
“Jadi sangat kelihatan keharmonisan para guru dan pelajarnya. Jadi kami yakin SMK N Rawas ulu ini akan lebih maju lagi,” Pungkasnya.(Agus Kristianto)