Muratara, Beligat.com – Masyarakat Desa Noman dan Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) heboh, lantaran banyaknya ikan di aliran Sungai Rupit yang mabuk, diduga ikan-ikan yang mabuk tersebut karna keracunan.
Fauzan, Warga Desa Noman, Kecamatan Rupit, menceritakan sekitar pukul 05.30 WIB pagi tadi, ibu ibu yang pergi ke Sungai untuk mencuci banyak menemukan ikan yang naik ke permukaan air dan timbul kepinggir pulau seperti ikan mabuk.
“Banyak sekali ikan yang timbul dipinggiran pulau atau dibibir Sungai, hampir seluruh jenis ikan yang ada disungai ini naik kepermukaan seperti ikan mudik,”ceritanya.
Dikatakannya, dugaan sementara ikan-ikan tersebut seperti keracunan sebab hewan yang hidup di air tersebut itu muncul kepermukaan dan lari ke tepi sungai.
“Kejadian ini belum pernah terjadi selama ini, hari ini juga mengingatkan saya pada saat musim kemarau panjang tahun 1997 silam. Dimana hampir seluruh jenis ikan yang ada di sungai minak mati semua, ya sama persis seperti ini kejadiannya. Kalau kondisi air sungainya saat ini masih kelihatan keruh, terasa licin dikulit, bau nya anyir dan amis,” katanya
Menurut keterangan warga yang lain, ikan yang banyak timbul kepermukaan dan lari ke pinggir sungai sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. “Saya turun ke sungai ini sekitar pukul 07.00 WIB. Saya ikut nyari ikan juga, kalau saya nyari nya pakai jala , ada juga yang pakai tangkul, dan pakai sanggih. Banyak juga warga yang dapat ikannya, kalau perkiraan saya diatas 3 pikul (kwintal),” ungkapnya.
Ia berharap kepada instansi terkait agar kiranya dapat turun ke lapangan untuk mengecek apakah penyebab ikan ikan mabuk dan mati, karena jadi takut untuk makan ikannya, apakah ikan ini keracunan atau tidak.
Ditempat yang sama, Praka Sandri, selaku Babinsa di Kecamatan Rupit membenarkan adanya kejadian ini. Ia mengatakan sejak pukul 07.00 pagi dirinya sudah melihat banyaknya masyarakat yang mengambil ikan di Sungai Rupit namun dirinya juga tidak menyangka kalau banyaknya ikan ikan yang mabok seperti ini.
“Dari jam 07.00 pagi saya sudah melihat banyaknya warga yang mengambil ikan di sungai, karna penasaran akhirnya saya mengambil jala dan turun ke Sungai. Memang benar banyak ikan yang lari kepinggiran sungai, ikannya seperti stress dan banyak yang timbul kepermukaan, saya kira tadi ikan mudik,” Akunya
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Muratara H.Alfirmansyah melalui Kepala Bidang (Kabid) PPKLH, Imrokie mengatakan untuk saat ini pihaknya hanya bisa mengambil sampel air dan sampel ikan untuk di cek ke laboratorium, apa yang menyebabkan ikan ikan itu mabok.
“Sampel ini akan kita cek ke laboratorium di Palembang, setelah ada hasilnya nanti kita akan sampaikan kepada mastarakat dan Kepala Desa. Hasilnya nanti sekitar 2 minggu baru bisa diketahui,” katanya.
Ia menghimbau kepada masyarakat jika melihat ada indikasi ikan yang mati keracunan sebaiknya jangan dikonsumsi terlebih dahulu. Kalau air sungainya bisa kita gunakan untuk mencuci dan kakus.
Terpisah Kepala Desa (Kades) Noman Kecamatan Rupit Taufik Haris membenarkan adanya ikan yang mabok di Sungai Rupit tepatnya di Desa Noman.
“Memang benar ada ikan yang mabok, dan sebagian ikan kecil juga ada yang mati. Tidak hanya satu jenis saja ikan yang mati, tapi hampir seluruh jenis ikan termasuk ikan sapu sapu,”Beber Kades.
Kades menduga, ikan-ikan yang mabuk dan mati itu akibat dari hulu sungai rupit yang sudah tercemar.
“Kejadian ini hampir sama persis dengan kejadian di sungai Tiku setahun yang lalu, ikannya mabok dan mati seperti kejadian ini,” pungkasnya.*Agus Kristianto