MUSI RAWAS, Beligatupdate.com – Tidak ada lagi dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) atau dana talangan sekolah gratis dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, membuat Komite Sekolah menarik Iuran SPP terhadap siswanya.
Seperti yang terjadi pada SMKN Tugumulyo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Q1 Desa Tambah Asri Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, yang menarik Iuran SPP kepada siswanya yang berjumlah 918 dengan besar Iuran Rp.107.000,-(Seratus tujuh ribu rupiah) per bulan.
Namun, kebijakan Komite Sekolah SMKN Tugumulyo tersebut nampaknya tidak berjalan mulus. Pasalnya, sejumlah Wali Murid merasa keberatam dengan adanya penarikan Iuran SPP terhadap siswa yang diduga tidak jelas peruntukkannya.
AS (35) salah seorang Wali Murid menuturkan, dirinya merasa keberatan dengan adanya kebijakan Komite SMKN Tugumulyo yang menarik Iuran SPP dan minta dilunasi selama 4 (empat) bulan terhitung bulanĀ Juli. Sementara kebijakan dikeluarkan pada bulan Oktober.
“Yang kami heran, alasan pihak sekolah untuk membayar gaji honorer. Kalu dikalkulasikan untuk 1(satu) bulan saja, jika Rp.107.000 dikalikan 918 siswa dana yang terkumpul sebesar Rp.98.226.000,-. Sedangkan jika gaji honorer per orang sebesar 1 jt dan seandainya jumlah honorer 50 orang saja, maka anggaran yang dikeluarkan hanya Rp. 50.000.000,-, lalu kemana sisanya?,”kata AS ketika menuturkan keluhannya, Kamis (26/10).
Lebih lanjut dijelaskan AS, dirinya merasa keberatan dengan nominal yang ditetapkan oleh Komite Sekolah, apalagi tidak transparannya peruntukkan Iuran SPP tersebut.
“Pihak sekolah ataupun Komite Sekolah diduga tidak transparan dengan penggunaan anggaran SPP. Orang tak.mampu seperti kami hanya bisanya diam saja. Saya berharap, pihak Diknas Provinsi segera turun ke sekolah, apakah benar diperbolehkan memungut Iuran SPP dengan dalih membayar gaji honorer ?,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN Tugumulyo, Robiyanto, M.Pd melalui Wakil Kepala Kesiswaan, Emi Eka Sari, S. Pd membenarkan jika ada pungutan Iuran SPP kepada siswanya baik kelas X, XI maupun XII.
Namun, hal itu menurutnya sudah melalui rapat Komite dengan mengundang Wali Murid dan telah disepakati bersama.
“Yang jelas Iuran SPP itu bukan hanya untuk membayar gaji honorer saja melainkan untuk keperluan lainnya. Tapi, untuk lebih jelasnya kalian nunggu Kepala Sekolah saja pulang dari Palembang karena beliau yang tau RAP nya. Kebetulan Kepala Sekolah ke Palembang mengantarkan surat ke Diknas Provinsi terkait pungutan Iuran SPP,”pungkasnya.(Ar/Red)