Lubuklinggau, Beligat.com – Kegiatan swakelola dibagian perangkat satuan kerja ekonomi Setda Kabupaten Musi Rawas kini jadi sorotan media, Pasalnya paket kegiatan swakelola koordinasi dan pengawasan terhadap Produksi daerah tidak pernah diketahui publik dan terkesan tertutup,
Padahal nilai alokasi dana dalam kegiatan ini tidaklah sedikit yakni, sebesar 175 juta bersumber tertuang dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018.
Menurut informasi yang berhasil di himpun, Kegiatan ini masih dipertanyakan? kalau sekedar untuk pembuatan 1 volume dokumen “Tersedianya laporan koordinasi dan pengawasan produksi daerah” menelan anggaran mencapai ratusan juta, Karena sampai saat ini realisasi azas manfaat dari kegiatan ini hingga kini publik tidak tahu.
Sementara itu, Kasubag produksi daerah yang sekaligus sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Rubiantun disela-sela acara mewakili Kabag rapat paripurna DPRD Rabu (28/11) menolak memberikan keterangan secara detail terkait kegiatan swakelola ini,
” Kegiatan swakelola ini dibagi beberapa bagian selain untuk honor tim yang terdiri dari Bupati, Sekda dan lain lain, termasuk pula digunakan untuk biaya perjalanan dinas koordinasi, “ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Rubiatun untuk koordinasi pihaknya itu terkadang berangkat itu dua sampai tiga orang untuk koordinasi kecamatan termasuk Kecamatan Tugu mulyo, Kecamatan Cecar kita datangi untuk koordinasi yang ada sangkut pautnya produksi daerah, ” Kita koordinasi, jika ada produksi belum ada label atau cap halal kita koordinasi, agar ada label, “kilahnya.
Namun sayangnya Rubiatun tidak menjelaskan secara detail kegiatan ini. saat ditanya wartawan berapa kisaran honor terendah dalam tim, “Ini sebenarnya ada apa sih,”ujarnya dengan nada marah berlalu meninggalkan wartawan.
Sementara itu, Mantan Kabag Ekonomi Hayatun Noprida belum berhasil dihubungi wartawan, beberapa kali awak media ketempat kerja yang baru yakni Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Musi Rawas.*Akew
