Muratara, Beligat.com – Dua Pamsimas Desa Noman, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), akan segara dibangun. Hal ini demi memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat desa Noman. Pembangunan Pamsimas tersebut akan dilakukan pada hari Kamis, (16/8) mendatang, dan direncanakan sebanyak dua titik pengeboran. Hal ini Kepala Desa (Kades) Noman, Taufik Haus melalui Kepala Dusun (Kasus) III desa Noman, Nazif Latif.
“Insya Allah hari Kamis mendatang kita sudah mulai pengeborannya, untuk titik pengeboran pertama di sebelah kantor Kades Noman, dan untuk titik pengeboran kedua disebelah Masjid Mustaqim,” Katanya usai pelatihan di sekretariat Pamsimas Desa Noman.
Ia menjelaskan, mengenai titik lokasi yang akan dilakukan pengeboran untuk Pamsimas tersebut tanahnya sudah dihibahkan oleh masyarakat. “Masalah lokasi atau lahan pengeboran sudah tidak ada kendala sama sekali, karna tanah tersebut sudah dihibah oleh masyarakat karena ini memang untuk kebutuhan masyarakata,” jelasnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya Pamsimas tersebut, masyarakat bisa mendapatkan air bersih, karna air sungai yang ada sudah sangat kotor sekali dan tidak layak lagi untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
“Mohon dukungan dan kerjasama dari masyarakat desa noman supaya pembangunan Pamsimas di desa kita ini berhasil dan kita bisa mendapatkan air bersih yang layak konsumsi,” lanjutnya.
Sementara, Ahmad Firmansyah, Kordinator Pamsimas Kabupaten Muratara mengatakan Pamsimas adalah Penyediaan (Sarana) air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Dan Pamsimas itu bukan proyek, tapi lebih bersifat Swakelolah dari masyarakat.
“Mengenai sumber dana pembangunan Pamsimas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Balanja Negara (APBN), Swadaya masyarakat dan Anggaran pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Sumber dananya 70 persen dari APBN, tetapi pemerintah menginginkan nilai akhirnya 100 persen,” jelasnya
Nah, bagaimana cara mendapatkan dana yang 30 persen itu ? Ia mengungkapkan dana 30 persen itu didapat dari Sumbangan masyarakat dan APBDes.
“Inkes sebesar 4 persen berupa uang tunai, kemudian Inken sebesar 16 persen berupa gotong royong, dan dari APBDes sebesar 10 persen. Sebab didalam APBDes itu Wajib untuk sarana air bersih,” bebernya
Sementara Eko, masih selaku Koordinator Pamsimas Kabupaten Muratara menjelaskan berdasarkan analisis Bio listrik, untuk sumur Bor di Desa Noman ini diperkirakan sekitar 80 meter. Maka dari itu, di dalam Rencana Kerja Mayarakat (RKM) kedalaman 80 meter.
“Setelah di bor, lalu di masukan pipa 6 inc yang disebut cesing, setelah kedalam diatas 40 meter baru dipasang sekrin. Tujuannya supaya kita tahu lapisan tanah, mana yang mengandung pasir dan mana yang tidak,” ungkapnya.
Ditempat yang sama Afrizal, warga Desa Noman Kecamatan Rupit berharap agar pembangunan Pamsimas ini sesuai dengan rencana.
“Saat ini desa kita sangat membutuhkan air bersih apalagi pada saat musim kemarau,” harapnya
Ia menjelaskan, desa Noman ini di apait oleh dua sungai, yakni sungai Rupit dan Sungai minak, namun sungai-sungai tersebut airnya hampir tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
“Kalau sungai, kita ada 2, tapi airnya sudah sangat kotor. Sungainya sudah berbeda pada saat saya masih kecil dulu, kalau dulu Sungai Rupit dan Sungai Minak airnya masih sangat bersih,” pungkasnya.*Agus Kristianto