banner 728x250

Dua Warga Lubuklinggau Penumpang Lion Air JT 610

Lubuklinggau, Beligat.com – Dua warga Kota Lubuklinggau, M Ravi Adrian (22) dan Rian Ariadi (23) turut menumpang pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang diduga jatuh di perairan Laut Karawang, Provisi Jawa Barat. Senin, (28/10). Kedua orang tua korban dari Bandara Silampari, Kota Lubuklinggau langsung menuju Jakarta untuk mendapatkan informasi selanjutnya. Informasi didapat, kedua korban turut menyaksikan pertandingan pertandingan sepakbola U 19 antara Indonesia dan Jepang di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Korban pertama M Ravi Adrian, merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dari pasangan Epi Komar dan Yeni, warga Jalan Kaswari, No 183, Kelurahan Bandung Kanan, Kecamatan Lubuklinggau Barat II. Korban diketahui bekerja diperusahaan ekspedisi pengiriman di Pangkal Pinang.

Fikri (45) paman korban menuturkan, dia pertama kali mendapat informasi subuh pagi dari orang tua korban. Informasi itu diperkuat dengan menonton berita di televisi yang menginformasikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh disekitaran perairan Karawang.

“Kami cari informasi dan minta bantuan keluarga di Jakarta, ternyata benar nama M Ravi Adrian turut berangkat dalam pesawat itu. Kalau tidak salah pesawat itu jadwal pertama terbang ke Pangkal Pinang. Kami masih berharap berita baik untuk keluarga kami dan masih berharap keponakan kami itu selamat,” harapnya.

Menurutnya, keponakannnya itu bekerja diperusahaan ekspedisi pengiriman di Pangkal Pinang. Kebetulan berangkat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang bersama temannya.

“Mereka sama-sama berangkat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang,” tuturnya.

Korban kedua Rian Ariadi (23), merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Abdurahman dan Yatini. Korban diketahui bekerja diperusahaan timah di Bangka sejak 6 bulan lalu.

“Sekitar pukul 12.00 WIB (kemaring siang) temannya datang kesini ngasih kabar, lalu kami nonton berita di televisi. Dia memang sering ke Jakarta karena disuruh oleh bosnya atau berangkat sendiri,” kata Yatini, ibu korban.

Dia mengaku, terakhir komunikasi dengan anaknya Rian malam kemarin melalui sms (short massage service). Dalam percakapan pesan singkat itu, Rian mengabarkan sedang nonton petandingan sepakbola U 19 antara Indonesia dan Jepang di GBK, Jakarta.

“Malam Rian masih berkirim sms dengan adiknya paling kecil, ngasih tau kalau lagi nonton bola. Lalu adiknya jawab, bahwa sama ayahnya juga sedang nonton bola di TV. Terus melalui sms juga saya tanya kenapa Rian jarang nelpon, dia jawab memang sedang sibuk pekerjaan,” tuturnya.

Yatini menuturkan, anaknya terakhir pulang ke Lubuklinggau lebaran haji kemarin. Saat pulang itu tidak banyak cerita macam-macam, hanya menceritakan tentang pekerjaannya.

“Dia merasa nyaman dengan pekerjaannya. Makanya dia ingin berangkat kerja lagi,” ungkapnya.

Lebih dalam ibunya menceritakan, keseharian Rian merupakan anak baik dan suka bermain bola serta futsal. Dia memiliki idola klub sepak bola Barcelona. Pada September kemarin adalah ulang tahun adiknya, dia sempat nelpon dan bertanya adiknya minta dibelikan kado apa.

“Kenaikan kelas adiknya nanti, Rian mau belikan sepatu sekolah adiknya yang duduk di kelas 3 SD,” pungkasnya.*Eris

error: Maaf Di Kunci