Berharap Rehab Selesai Tepat Waktu
Beligat.com, MUSIRAWAS – Gedung paripurna lembaga wakil rakyat merupakan salah satu bangunan yang vital. Tak hanya sebagai tempat para legislator mengambil keputusan tertinggi, Gedung Paripurna DPRD juga biasanya dijadikan tempat peringatan hari besar nasional. Misalnya mendengar pidato presiden di daerah dalam agenda paripurna istimewa memperingati HUT RI.
Sekretaris DPRD Mura, Elbaroma tak menyangkal pentingnya keberadaan gedung paripurna yang representatif. Bahkan gedung paripurna juga menjadi tempat dilaksanakan merayakan HUT daerah yang dihadiri sejumlah kepala daerah. Untuk itu, ia berharap pekerjaan rehab gedung paripurna bisa selesai tepat waktu. Awal tahun depan, gedung sudah bisa dimanfaatkan.
“Tentu kami berharap yang terbaik, Gedung Paripurna DPRD Mura bisa segera dimanfaatkan. Dengan begitu, Anggota dan Pimpinan DPRD lebih nyaman melaksanakan tugasnya. Gak mungkin terus-terusam numpang ke gedung lain saat paripurna,” kata Elbaroma kepada wartawan, Rabu (2/11).
Menurut Elbaroma, item pekerjaan terpenting dalam merehab gedung DPRD Mura yakni memperbaiki kerusakan atap dan plafon. “Jumat (29/10) lalu perwakilan Dinas PU CK, Andre sudah berkoordinasi. Demikian pula pihak rekanan, sudah survei lokasi. Mulai hari ini, pekerjaan rehab atap dan plafon sudah dimulai,” ujar dia.
Senada dijelaskan perwakilan rekanan, Agus, pihaknya telah memulai persiapan untuk melaksanakan pekerjaan rehab atap dan plafon gedung paripurna. “Saya utusan dari Bembi, kami hanya mengerjakan perbaikan plafon. Hari ini kami akan mulai bongkar plafon lama, sambil menunggu material,” ucap Agus.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUCKTR Mura, Oktaviano mengatakan, proyek pengerjaan rehab (perbaikan) Gedung DPRD Mura, harus dilaksanakan dengan gerak cepat dengan membentuk tiga tim. Tujuannya untuk mengkoordinir kegiatan yang dibagi menjadi tiga item. Pertama rehab plafon dan atap bocor, rehap ruang tunggu, rehab teras bagian belakang.
“Waktunya sangat mepet, akhir Desember pekerjaan harus rampung 100 persen. Makanya kami minta pelaksana agar membentuk tim, bergerak berbarengan sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan lebih cepat dan tepat waktu,” kata Oktaviano.
Lebih jauh dia menjelaskan, pekerjaan rehab gedung legislator Mura tersebut dianggarkan pada perubahan APBD Mura 2022 dengan nilai Rp1,3 M. Meski gedung rusak akibat bencana, pembiayaan rehab tidak menggunakan anggaran force majuere.
“Proses tender sudah rampung, saat ini pengerjaan fisik sudah dimulai. Pekerjaannya satu kesatuan yakni rehab gedung DPRD dengan satu penanggung jawab pihak rekanan. Tidak melalui subkontraktor,” kata Oktaviano yang mengaku lupa nama perusahaan pemenang tender. (dkj)