Beligat.com, OGAN ILIR – GMNI Ogan Ilir bakal melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM yang telah diumumkan Presiden Jokowi, Sabtu (3/9). Aksi mahasiswa tersebut rencananya dipusatkan di Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (7/9).
Ketua GMNI Ogan Ilir, Renaldo Gizind mengatakan, pemerintah telah salah kaprah dengan menganggap masyarakat sebagai beban yang memberatkan negara. Hal ini bertentangan dengan tujuan dan fungsi negara untuk melindungi segenap bangsa.
Gizind menganggap, pemerintah telah menggunakan isu tersebut sebagai narasi untuk menutupi kecerobohannya dalam mengatur dan mengelola distribusi BBM bersubdi. Pemerintah sepertinya malu mengakui kesalahan dalam pengawasan sehingga penyaluran BBM bersubsidi tak tepat sasaran dan berujung pada kenaikan harga BBM.
“Padahal kebijakan pengurangan subsidi BBM, terindikasi atas peran mafia migas yang makin marak. Sistem pengawasan yang lemah selama ini /, mengundang mafia-mafia migas untuk bermain sehingga menyebabkan pembengkakan pada belanja subsidi dan kompensasi khususnya untuk BBM,” ungkap Gizind, Senin (5/9).
Menurut dia, dampak yang ditimbulkan kenaikan harga BBM ini akan semakin mempersulit rakyat kecil. Sebab konsumsi BBM per bulan untuk masyarakat menengah ke bawah mencapai 57 persen. Sedangkan konsumsi BBM masyarakat atas hanya hanya 41 persen dari total konsumsi per bulan. Makanya dampak kenaikan BBM tentunya akan semakin memberatkan rakyat kecil dalam memenuhi kebutuhan hidup.
“Kami menilai pemerintah tidak memiliki keprihatinan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat l. Makanya Rabu (7/9) nanti, kami akan melakukan aksi untuk menyuarakan ekspresi kekecewaan terhadap kenaikan harga BBM ini. Kami siap menyuarakan kesulitan masyarakat dampak dari kebijakan ini,” pungkas dia. (akew/dkj)