MUSI RAWAS, BELIGAT.COM – Kota pintar (smart city) merupakan upaya inovatif yang dilakukan ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat.
Untuk membangun kota pintar, setidaknya ada enam pilar yang harus disiapkan.
Mulai dari smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding.
Dalam implementasinya, tentu ada tantangan dan peluang yang harus dihadapi. Karena smart city bukan hanya mengenai teknologi tetapi juga berkenaan dengan upaya inovatif dalam merubah ekosistem kota.
Gagasan ini langsung mendapat respon cepat oleh Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Machmud bersama Ketua TP PKK Kabupaten Musi Rawas, H Riza Novianto Gustam.
Bahkan keduanya langsung mengambil langkah strategis. Karena menurut mereka, akan sangat mudah memulainya ketika suatu daerah, pusat ibukotanya dibangun dari nol.
Layaknya Ibukota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara yang digagas Presiden Joko Widodo, geliat ini mulai tampak terlihat dengan interkoneksi jalur-jalur dan fasilitas jalan di Muara Beliti yang dibangun untuk saling melengkapi dan terintegrasi. Kendati harus menggelontorkan anggaran yang tak sedikit.
Konsep pembangunan smart city bakal dilaksanakan di ibukota Muara Beliti mulai dari pintu masuk perbatasan dengan Kota Lubuk Linggau hingga jembatan Beliti melalui pembangunan infrastruktur berupa koridor jalan.
Setelah program ini berjalan, antara Kota Lubukl Linggau dan Musi Rawas akan terlihat selaras dalam pembangunan.
Pembangunan dimaksud seperti gedung rumah sakit baru yang lebih representatif, pendopoan rumah dinas bupati di wilayah Desa Pedang, gedung Dekranasda di dekat alun-alun, gedung Diklat dan Kantor Disperindagsar.
Selain membangun beberapa kantor, realisasi peningkatan inftastruktur akses jalan Beliti-Linggau dibungkus dengan karakter atau ciri khas tertentu.
Dengan konsep landmark-nya, Garden by the Bay, yakni taman alam modern berbentuk jamur yang berada di wilayah perkotaan, yang akan membuat ibukota kabupaten lebih hidup.
“Ibukota Muara Beliti punya ciri khas dan diyakini layak menjadi Ibukota Kabupaten Musi Rawas. Karena, akses terintegrasi juga dengan Kota Lubuk Linggau, dibangun double track atau dua lajur dengan empat jalur dan median jalan yang dipasang pencahayaan memadai agar terlihat cantik,” ungkap Kadis Cipta Karya, H. Oktaviano, ST, M.Si yang juga menjabat Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan.
Selain itu pembangunan juga bakal difokuskan dari area simpang tiga Jembatan Beliti. Saat ini, DPUBM sudah memulai pembangunan jalan hingga di depan kantor pertanian.
Ada wacana pembangunan kelistrikan dengan menggandeng pihak investor guna menghidupkan area ibukota kabupaten. Kendati, pembangunan Beliti sebagai Smart city masih ada kendala perda RTRW yang belum mendukung. Dimana, listrik untuk ibukota kabupaten kedepan dibangun menggunakan konsep jaringan bawah tanah. Sehingga terlihat lebih tertata, tetapi rencana pembangunan smart city ini bakal melibatkan pihak ketiga denhan topangan dana CSR.(*)