Lubuklinggau, Beligat.com – Sebagai salah satu kota yang letaknya sangat strategis diantara perlintasan kabupaten dan provinsi di Sumatera Selatan, Kota Lubuklinggau terkenal sebagai kota transit memiliki karakteristik kerawanan tersendiri.
Menyikapi hal tersebut Bapak Kapolres yang baru dibantu Pejabat Utama di lingkungan Polres Lubuklinggau, telah menggagas sebuah terobosan kreatif dalam bentuk upaya preventif dengan mengiatkan kegiatan kepolisian di lapangan, dengan target potensi gangguan dan ambang gangguan kamtibmas yang ada di kota Lubuklinggau. Upaya tersebut diimplementasikan dengan menyiapkan satu unit Tim Rajawali sebagai penggerak utamanya.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono, SIK, MH didampingi Wakapolres Kompol Zulkarnain, SH, SIK, MH , Selasa (27/11) menjelaskan bahwa Tim Rajawali ini sudah bentuk sejak awal berdinas di Lubuklinggau.
“Rajawali merupakan afiliasi dari beberapa Personel di Sat Sabhara, yang kami jadikan unit rekasi cepat untuk mencegah dan menanggulangi gangguan kamtibmas” ujarnya.
Ditambahkan Kapolres, Rajawali sendiri merupakan akronim dari “Rame-rame Jaga Warga Linggau”. Melalui tagline atau slogan baru ini diharapkan dapat menstimulan semangat Anggota di lapangan untuk lebih giat melaksanakan tugasnya.
“Filosofinya rajawali itu kuat, pemantau dan peka terhadap situasi, bergerak dengan cepat” ujarnya.
Selanjutnya Wakapolres menambahkan saat ini Tim Rajawali sudah dilengkapi dengan sarana pendukung berupa kendaraan roda dua jenis trail, body vest, dan senjata api.
“Kedepan kita akan evaluasi apa kekurangan dari tim rajawali” jelas waka.
Harapan Kapolres semoga melalui Tim Rajawali yang sudah dibentuk ini, dapat semakin meningkatkan kualitas keamanan, sehingga kota lubuklinggau menjadi kota yang aman dan nyaman untuk dikunjungi.*rls/Akew