banner 728x250

Jangan Campurkan Agama untuk Kepentingan Politik

MURATARA, Beligatupdate.com – Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) angkat bicara dan mengingatkan supaya jangan mencampur agama hanya untuk kepentingan politik. Hal tersebut sesuai dengan Bawaslu yang telah mengeluarkan pedoman khutbah anti SARA.

Ketua GPII Muratara, M Yopi Hediyansyah didampingi Sekjen, Servin Putra, mengaku suatu hal yang positif jika menghimbau di dalam kehidupan sosial masyarakat sosial dan keberagaman agama. Akan tetapi, mengurangi nilai independensi dan peran Bawaslu dalam melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap proses Pilkada serentak.

“Nah, disinyalir Bawaslu tidak netral seakan-akan memihak kepada salah satu kandidat. Bahkan bisa menimbulkan perpecahan karena demokrasi. Substansinya saja jika memang Bawaslu berkehendak mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut mencegah kecurangan dalam proses Pilkada cukup lakukan sosialisasi saja ke masyarakat dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Jangan memperalat agama untuk kepentingan politik,”tegasnya, Rabu (21/02).

Ia menjelaskan, kewajibkan ulama untuk khutbah di Masjid dengan materi khusus dari Bawaslu. Ia menganggap hal itu benar-benar sudah Gila, kalau kata KH Tengku Zulkarnain, Wasekjen MUI dalam perdebatannya di ILC. Secara tidak langsung Bawaslu sudah mengintervensi umat beragama.

“Menyikapi hal tersebut, saran saya lebih baik dikaji ulang terhadap hal tersebut. Karena ini sudah menyangkut masalah moral bangsa, dan ini akan merusak nilai budaya umat beragama jika ini memang benar terjadi, maka bisa hancur negeri ini. Pendidikan agama dicampurkan dengan kegiatan politik,”katanya.

Yopi yang merupakan Putra asli kelahiran Muratara ini mengaku sangat tidak tepat jika dikatakan bisa mencegah politisasi SARA. Melainkan ini akan menimbulkan SARA karena umat muslim bukan umat atau golongan orang-orang yang bodoh.

“Akan lebih baik jika Bawaslu Muhasabah diri. Akan lebih baik jika Bawaslu membuat relawan anti politisasi SARA. Akan lebih baik jika Bawaslu Netral dan tidak neko-neko,”pungkasnya.

Penulis : Agus Kristianto

Editor : Reki Alpiko

error: Maaf Di Kunci