Bumi Sebiduk Semare kian bersolek, kota terbesar kedua di Sumatera Selatan yang terletak diperbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Jambi menjelma menjadi kota wisata yang menawarkan sejumlah obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti kawasan wisata Bukit Sulap, Air Terjun Temam, dan Masjid Agung As-Salam.
Obyek wisata ini baru saja dilaunching oleh Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe dan Wakil Walikota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar dan penggagas Kampung Warna Warni,Hj Yetti Oktarina Prana,kemarin (12/4) pukul 09.00 WIB dengan dihadiri sejumlah pejabat dan warga masyarakat.
Hadir dalam launching kemarin yakni, Ketua DPRD Lubuklinggau, H Rodi Wijaya, Dandim 0406, Letkol Inf M Thohir, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajjat Mabrur Bujangga dan Wakapolres, Kompol Andi Kumara, perwakilan Kejari, Sekda Lubuklinggau, H Rahman Sani, serta kepala SKPD, Camat dan Lurah.
Walikota Lubuklinggau,H SN Prana Putra Sohe kemarin menyampaikan meskipun menjiplak kampung warna warni di Malang, namun milik Kota Lubuklinggau lebih baik dan lebih lengkap serta jumlah rumah yang dicat lebih banyak dibanding di Malang yang hanya 104 rumah di 2 RW.
“Kampung warna warni tidak hanya untuk wisata, tapi akan kita jadikan pilot project kampung ramah anak, kampung dongeng, kampung teraman, kampung bersih dan seluruh kampung nanti contohnya disini,”ungkap Nanan.
Kampung warna warni Lubuklinggau tidak hanya akan menjadi kampung warna warni, kampung KB dan kampung ramah anak tapo kampung-kampung terbaik lainnya.
” Nanti kita bangun jembatan penghubung dari Linggau Ulu ke Ulak Surung, tapi jembatan gantung yang akan kita modifikasi agar lebih unik,supaya masyarakat Linggau Ulu dan Ulak Surung bersatu lagu, amin,”kata Nanan yang pada 12 April 2017 merayakan ulang tahun ke-50 tahun.
Walikota meminta agar warga setempat ramah dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengunjung, sambut dengan senyum dan ramah.
” Kalau bisa dijaga ini akan berdampak besar bagi masyarakat setempat, tidak hanya untuk meramaikan Kota Lubuklinggau,”ujarnya.
Sedangkan, penggagas kampung warna warni Kota Lubuklinggau yang tak lain istri Walikota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana mengatakan keunikan-keunikan di Lubuklinggau hadir di kampung warna warni. Inilah yang menjadi pembeda dengan kampung serupa di Malang.
” Semuanya sudah kita cat, baik dinding dengan gambar-gambar grafity, kemudian gambar 3 dimensi, talut dan atap semuanya sudah di cat, ini ada dua rumah lagi di Linggau Ulu yang belum, karena mau kita bedah dulu baru nanti di cat,”terang Rina sapaan Hj Yetti Oktarina Prana. (Adv/Red)