Palembang, Beligat.com – Akhirnya data 20 proyek terindikasi korupsi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diserahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan, oleh Aktivis Sumsel Bersatu (ASB) dalam aksi kedua. Jum’at, (08/11/2019).
Aksi yang dilaksanakan di halaman kantor Kejati dimulai sekitar pukul 09.00 wib, dengan jumlah masa lebih besar dari aksi sebelumnya. Dalam orasi Aksi ASB berulangkali menyebutkan minta Kajati segera mengusut indikasi mega korupsi di Muratara yang diduga melibatkan orang nomor satu di daerah tersebut.
“Kami meminta Kejati segera mengambil alih pengusutan kasus mega korupsi di Muratara dari Kejari,” kata Johanes Firano.
Dilanjutkan, pihak ASB akan terus mengawal pengusutan 20 proyek di Muratara sampai tuntas, mereka juga siap kapanpun menyiapkan data yang diperlukan pihak Kejati berkaitan kasus-kasus dugaan korupsi di Muratara.
“Aksi akan terus kita lakukan sampai semua terbuka secara luas dan berketentuan hukum,” tegasnya.
Usai orasi, Johanes Firano membacakan isi tuntutan sebagai berikut :
1. Mendesak Kajati Sumsel segera mengambil Alih pengaduan persoalan laporan LSM tentang indikasi Korupsi Bupati kabupaten Muratara yang berada di Kejari Musi Rawas
2. Segera memanggil dan memeriksa Bupati Kabupaten Muratara
3. Segera memutasi jabatan Kajari kabupaten Musi Rawas yang terlalu lamban dalam mengungkap kasus indikasi korupsi Bupati Kabupaten Muratara
4. Memanggil dan memeriksa indikasi Nepotisme Kerabat Bupati kabupaten Muratara atas indikasi korupsi proyek Irigasi dan Tugu Gapura
Johanes Firano menegaskan kembali, pihak ASB pada intinya menunggu pengusutan seluruh data yang diadukan, dan meminta kejati segera bersikap tegas, tutupnya.
Sementara, tuntutan dan penyerahan data dari ASB diterima langsung oleh pihak Kejati Sumsel melalui staf nya Kasub Humas Aidil Habibi.*Rilis/Akew