Beligat.com, MURATARA – Balai Besar Taman Nasional Kelinci Seblat (TNKS ) Wilayah V Sumsel, melakukan upaya pengelolaan kawasan secara kolaboratif. Melibatkan Kelompok Masyarakat Tanjung Lestari (Pokmas TL) yang ada di sekitar kawasan. Upaya itu dilakukan dalam rangka pengelolaan kawasan taman nasional yang efektif.
Antusiasme para peserta kegiatan penguatan pokmas ini menghangatkan pertemuan. Acara ini dilaksanakan sebagai upaya penguatan menghidupkan kembali kelompok Pokmas yang ada di sekitar kawasan, melalui penyusunan rencana kerja kelompok yang difasilitasi oleh Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Sumsel.
Kepala Seksi Pengelolaan TNKS Hendrimon Syadri, S.Hut., M.Sc mengatakan, Pokmas TL dibentuk atas dasar kemauan dan komitmen bersama masyarakat sekitar daerah penyangga untuk menjaga dan melestarikan kawasan taman nasional. Untuk Itu, Balai Besar TNKS perlu mengajak Pokmas yang berada di sekitar kawasan taman nasional. Sekaligus membangun kembali kesepahaman dan penyamaan persepsi dalam pengelolaan kawasan TNKS V Sumsel.
Hendri menambahkan, komitmen tersebut dikuatkan dalam bentuk pertemuan yang difasilitasi oleh Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Sumsel. Yakni kegiatan Pembentukan & Penguatan Kelembagaan Kelompok KMPH. Pertemuan diikuti oleh 30 peserta yang berada di sekitar kawasan taman nasional. Tepatnya Desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Muratara. Peserta merupakan kelompok masyarakat yang secara berkesinambungan menjadi mitra konservasi bagi Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Sumsel.
“Pertemuan ini menjadi catatan penting untuk diimplementasikan penyusunan rencana pengelolaan kawasan secara kolaboratif, melibatkan kelompok-kelompok disekitar kawasan TNKS di Desa Kuto Tanjung. Dilakukan pula penandatanganan bersama hasil rumusan pertemuan yang menjadi kesepakatan bersama guna mewujudkan kelestarian kawasan hutan secara kolabiratif,” ungkap Hendrimon.
Tokoh pemuda yang konsen di Bidang Pemberdayaan Masyarakat Seprianto menyebutkan, faktor penunjang dimaksud pertama, secara ekonomi masyarakat perlu untuk di berikan subsidi, bantuan modal usaha, bantuan-bantuan lain yang di butuhkan untuk mengembangkan usaha pokmas di sekitar TNKS. Pemateri yakin akan terus di upayakan oleh pemerintah dan khususnya dari balai besar TNKS wilayah V Sumsel, contohnya di desa Kuto Tanjung di rencanakan akan di jadikan pusat peternakan biri-biri di Muratara.
Kedua lanjut Seprianto, perlunya dirubah mindset bahwasanya kelompok yg dibentuk ini bukan hanya usaha yang sesaat. Namun harapannya bisa menjadi titik tolak dari perubahan kondisi masyarakat sebelumnya. Sehingga kesejahteraaan akan terwujud dan di sisi lain hutan tetap lestari.
“Perlu didakan pertemuan rutin untuk meningkatkan produksi seperti penguatan SDM, Pemanfaatan SDA, peningkatan skill, mencari jaringan modal usaha baik dari pemerintah maupun swasta. Serta penguatan Ekonomi Pokmas berbasis ekonomi gotong royong,” kata Seprianto.
Untuk diketahui, antusiasme para peserta kegiatan penguatan pokmas ini menghangatkan pertemuan. Acara ini dilaksanakan sebagai upaya penguatan menghidupkan kembali kelompok Pokmas yang ada di sekitar kawasan, melalui penyusunan rencana kerja kelompok yang difasilitasi oleh Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Sumsel. Pemateri hari pertama, Seprianto menyampaikan sejumlah faktor penunjang ekonomi pembangunan untuk masyarakat di sekitar TNKS.
Selanjutnya Camat Ulu Rawas yang hadir juga berterimakasih kepada TNKS memberikan perhatian terhadap masyarakat sekitar TNKS dalam rangka peningkatan usaha ekonomi dan harapannya ketergantungan terhadap hutan berkurang dan masyarakat mampu mengelola dengan baik apa yang di berikan TNKS sehingga nanti akan lebih banyak lagi bantuan untuk pengembangan usaha kelompok masyarakat khususnya di Ulu Rawas, kata Muh. Taridi,S.E, M.M . (rls/dkj)