MURATARA, Beligatupdate.com – Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), di Kelurahan Muara Rupit Kecamatm Rupit Kabupaten Muratara rawan terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Ironisnya, sepanjang tahun 2017 kemarin diduga tidak pernah dilakukannya fogging.
Seperti yang dikatakan Ji (47) warga Kelurahan Muara Rupit mengakui selama tahun 2017 di Kelurahan Muara Rupit tidak pernah dilakukan fogging oleh Instansi terkait.
“Seingat saya ditahun 2017 tidak pernah ada fogging, apalagi dirumah saya dan sekitarnya,”katanya.
Dirinya sangat menyayangkan, sekarang sudah memasuki musim penghujan, pasti banyak jentik-jentik nyamuk dan nyamuk besar.
“Kami takut adanya nyamuk yang membawa bibit penyakit DBD, apalagi disekitar rumah saya dan rumah tetangga, nyamuknya banyak,” ceritanya.
Mereka berharap kepada Dinas terkait untuk melakukan fogging karena musim penghujan biasanya nyamuk semakin banyak.
“Kami sebagai masyarakat awam jelas sangat tidak mengerti. Jadi, harus banyak sosialisasinya,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muratara, dr Mahendra didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Fatahul Rahman mengakui daerah yang paling rawan terkena DBD adalah di Kelurahan Muara Rupit Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara.
“Daerah yang paling rawan terkena DBD yakni di Kelurahan Muara Rupit karena penduduknya padat,”katanya.
Ia menjelaskan, dimusim penghujan ini memang sangat rawan terserang DBD, apalagi dibulan Januari dan Februari mendatang.
“Kami menyarankan kepada masyarakat agar selalu membersihkan lingkungan, melakukan 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur),”sarannya.
Ditambahkannya, disetiap Desa ada yang namanya jumantik atau juru pementau jentik yang bertugas memantau jentik-jentik nyamuk.
“Seharusnya setiap satu rumah ada satu jumantik, jadi kalau ada jentik-jentik itu langsung kita action. Kita bunuh atau kita buang airnya supaya tidak ada lagi potensi berkembang menjadi nyamuk dewasa,”pintanya.
Sedangkan pada pemberitaan sebelumnya, Selama Tahun 2017 lalu, sedikitnya tercatat 13 Kasus DBD yang tersebar di Kabupaten Muratara.
“Kita selalu menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan cara Menutup, Menguras dan Mengubur (3M) supaya mengantisipasi terserang DBD,”pungkasnya. (Agus Kristianto)