Beligat.com, MUSI RAWAS – Rencana Pemkab Mura melakukan Rehabilitasi Saluran Irigasi, tak hanya menuai kritik. Namun rencana pengeringan saluran irigasi tersebut juga mendapat respon positif dari masyatakat. Dukungan dimaksud setidaknya datang dari tokoh pemuda MLM, Lepri Yanto.
“Kami justru mendukung rencana rehabilitasi karena mengembalikan Irigasi kepada fungsi yang sebenarnya. Selama ini, debit air di ilir tidak sampai masuk ke areal persawahan. Lahan yang dibuka Balai Besar Wilayah Sumatera (BBWS) VIII sekitar 2500.ha, tidak lagi teraliri irigasi. Makanya petani mencari solusi untuk bertahan hidup, misalnya membuka taman bunga,” ujar Yanto (sapaan Lepri Yanto, red).
Untuk itu lanjut Yanto, rehabilitasi irigasi harus dilakukan meski dengan menyajikan solusi. Dengan begitu, petani dan buruh tani tetap memiliki penghasilan untuk bertahan hidup selama rehabilitasi irigasi dilakukan. Namun setelah rehabilitasi irigasi, pembagian air untuk kolam air deras dan sawah mesti adil agar tidak menimbulkan konflik.
“Soal munculnya ‘objek wisata dadakan’ kebun bunga sebagai bentuk alih fungsi sawah, itu menunjukan ketidakberdayaan pemerintah menyediakan kebutuhan air sawah. Makanya dengan rehabilitasi saluran irigasi ini, merupakan langkah tepat menjadikan Musi Rawas sebagai lumbung pangan,” terang Yanto.
Yanto menyampaikan, sejak dulu kawasan Merasi telah menjadi salah satu lumbung pangan Sumsel. Makanya Kabupaten Mura sangat potensial dalam mendukung surplus beras bila 2.500 ha lahan sawah benar -benar dimanfaatkan dan dikembalikan pada fungsi awalnya.
“Intinya kami mendukung langkah Pemkab Mura yang sudah action, jemput bola ke BBWS VIII untuk mengembalikan Musi Rawas sebagai lumbung pangan,” tutup dia. (akew/dkj)