Musi Rawas, Beligat.com – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Syifa’ul Janan, KH. Imam Asfali meminta kepada para santriwan dan santriwati Ponpes Syifa’ul Janan untuk memanfaatkan teknologi informasi secara bijak dan optimal. Hal tersebut diungkapkannya saat kunjungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) bersama santri preneur Indonesia ke Kabupaten Musi Rawas (Mura), Kamis, (14/2).
Dalam kegiatan tersebut turut hadir, Wakil Bupati Mura Hj. Suwarti, perwakilan Kemenkominfo RI, Gungun Siswadi, Kadis Kominfo Mura, M. Razak, Babinsa, toko agama dan toko masyarakat, serta beberapa narasumber tersebut mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Guna Menunjang Pembangunan Infrastruktur melalui Sosialisasi Enterpreneur Digital untuk Santri”.
KH. Imam Asfali mengatakan dalam sambutannya, jika Ponpes Syifa’ul Janan merupakan tempat ke sepuluh kunjungan Kemenkominfo. Jadi dirinya meminta kepada seluruh santri untuk mengikuti kegiatan sosialisasi dengan cermat, sehingga bisa mendapatkan manfaat.
“Sebelum ke pesantren kita, kegiatan ini pernah diadakan dibeberapa tempat, seperti kabupaten Aceh Singkil, Gunung Sitoli, Nias Utara, Nias Selatan, Solok Selatan, Mentawai, dan kabupaten Muratara. Jadi bagi seluruh santri ikutilah kegiatan ini dengan serius agar mendapat manfaatnya, serta bisa menggunakan internet secara bijak dan dapat membantu didalam pengembangan bisnis dan usaha,” katanya.
Sementara, Kemenkominfo RI yang dalam hal ini diwakili oleh Gungun Siswadi juga mengungkapkan kegiatan yang sekarang diselenggarakan merupakan bentuk pengabdian Kominfo kepada negeri, dengan tujuan dapat meningkatkan kapasitas manusia agar tidak termakan berita-berita yang tidak diketahui kebenarannya atau hoax.
“Sekarang ini kita memasuki zaman atau era digital, banyak informasi yang masuk kepada kita melalui handphone (Hp), baik yang bermanfaat maupun yang hoax. Oleh karena itu mari kita sikapi bersama, jangan sampai kita termakan informasi hoax tersebut,” ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan, jika di Indonesia sekarang ini masyarakat yang sudah menggunakan internet sebanyak 143 juta orang. Itu menunjukan jika hp maupun internet sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Maka dari itu kita perlu kebijakan dalam menyikapi semua informasi yang di dapat.
“Kebutuhan manusia sekarang menjadi empat, yakni sandang, pangan, papan dan informasi. Tapi harus diingat, kita jangan menjadi penyebar hoax, kebohongan, dan ujaran kebencian,” jelasnya.
Ditempat yang sama, wakil bupati Mura, Hj. Suwarti membenarkan apa yang sudah dikatakan sebelumnya, jika zaman sekarang merupakan zaman hp, siapa yang tidak menggunakan hp atau internet maka akan ketinggalan zaman, karena walaupun tinggal dimana saja, hp sangat penting, terutama untuk informasi.
“Tapi perlu juga kita ingat, jika modus penipuan melalui hp sangat banyak dan licin bagaikan belut, jadi kita harus jeli. Namun saya yakin anak-anak milenial sekarang menguasai internet, sehingga saya mengakui jika saya tidak semahir mereka dalam menguasai teknologi,” ujar Wabub Mura.
Terakhir dirinya berpesan kepada seluruh santri Ponpes Syifa’ul Janan agar tidak melupakan tugas pokok utamanya sebagai santri, yakni belajar untuk menuntut ilmu. “Hp memang perlu, tapi ingat jangan diutamakan,” pungkasnya.*Agus Kristianto