Muratara, Beligat.com – Di sela acara kunjungan ke Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Muratara sekaligus acara nobar film perjuangan, H Devi Suhartoni menempati diri menemui Iwan (35), pemuda penyandang disabilitas asal Desa Pulau Kidak, Minggu (02/12).
Dalam pertemuan tersebut mereka duduk bareng sambil nobar, tampak keakraban di tengah ratusan warga yang hadir. HDS pun menanyakan tentang alasan Iwan ngin bertemu dengannya.
Diceritakan Iwan jika alasannya ingin bertemu dengan Wakil Bupati, karena ia ingin mengungkapkan kegembiaraan bisa bertemu langsung di moment yang tak ia duga.
Iwan menceritakan, musibah menimpanya sekitar delapan tahun lalu. Ia mengalami kecelakaan saat ia sedang bekerja dan kaki kirinya tertimpa pohon hingga kakinya patah.
Segala cara telah dilakukan, termasuk juga pengobatan tradisional. Ternyata pengobatan tersebut tak berhasil, hingga kakinya mengalami infeksi dan akhirnya diamputasi. Iwan pun menjadi seorang disabilitas.
Dengan kondisi tersebut, ia harus menggunakan kaki palsu untuk melakukan aktivitas. Namun kaki palsunya itu tidak dapat berfungsi secara sempurna dan terkadang membuat kakinya merasa sakit ketika berjalan.
“Kalau berjalan sekitar lima meter, saya seperti mau jatuh, dan terasah amat sakit,”kata Iwan dibincangi.
Sebabnya, ia ingin bertemu dengan H. Devi Suhartoni untuk meminta kaki palsu yang baru, agar ia bisa menjalani aktivitas layaknya orang normal.
Iwan juga mengucapkan terima kasih kepada yang sudah berkunjung ke Desanya, berkat acara Nobar bareng Desanya mendadak menjadi ramai dan sangat terhibur.
Acara seperti menurutnya sangat jarang digelar di desanya, dan ide HDS untuk menjalin silaturahmi dan kebersamaan sangat kreatif.
“Saya sangat mendukung bapak Devi maju sebagai Bupati Muratara, semoga Muratara menjadi lebih baik lagi,”ungkapnya.
Sementara H.Devi Suhartoni atau yang sering disapa HDS ini, mengatakan jika dirinya nanti akan mengusulkan kaki palsu baru untuk saudara Iwan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten.
Dikatakannya, memang program Dinsos untuk para penyandang disabilitas itu ada.
“Memang pembuatan kaki palsu yang bagus itu ada di Semarang, yang membuat juga orang penyandang disabilitas,”katanya.
Devi juga sangat meng apresiasi warga yang sudah mau datang ke acara nobar di Desa Pulau Kidak. Ia sangat menyukai anak-anak ketika ditontonkan film inspiratif dari sejarah para pahlawan terdahulu.
Devi senang melihat anak-anak saat menonton film dan melihatkan pejuang Indonesia menembaki para penjajah dari Bangsa Belanda.
“Anak-anak langsung tepuk tangan ketika pejuang kita menang melawan penjajah, itu artinya jiwa patriotisme anak-anak sudah tumbuh,”pungkasnya.*Akew