banner 728x250

Kontes Dangdut Unik Desa Batu Gajah Baru

Muratara, Beligat.com – Beragam perlombaan demi menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang ke-73. Begitu juga yang dilakukan desa Batu Gajah Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), untuk menghibur seluruh warga desa, Kepala Desa (Kades) mengadakan kontes dangdut unik yang terinspirasi dari Kontes Dangdut Indonesia(KDI) dan Dangdut Akademi (DA) yang disiarkan stasiun tv swasta.

Ketua panitia kontes dangdut desa Batu Gajah Baru, Suaka, didampingi kades Batu Gajah Baru, Heri Tamrin membenarkan jika konsep kontes dangdut tersebut mengambil atau terinspirasi dari Kontes yang disiarkan di dalam tv. “Benar kita terinspirasi dari KDI dan DA yang ada di tv, maka dari itu kami mengadakan hal serupa, namun bisa dikatakan hanya tingkat desa saja,” katanya.

Kontes dangdut desa Batu Gajah Tersebut diikuti peserta dari berbagai desa dalam wilayah kabupaten Muratara, dan mendapat 30 peserta yang sedang ditandingkan beberapa hari kemarin hingga sekarang.

“Kita sengaja memberi surat undangan ke seluruh desa yang berada di muratara melalui kades masing-masing. Dan kita mendapatkan 30 peserta yang siap adu kualitas suara yang berasal dari desa Batu Gajah Baru, Batu Gajah, Noman Baru, Noman, Tanjung Beringin, Embacang, Muara Rupit, Biaro, dan Kertasari,” jelasnya.

Dalam kontes dangdut tersebut, peserta memperebutkan hadiah yang sudah disiapkan oleh tim panitia kontes dan kades. Meskipun bertujuan untuk menghibur warga, namun panitia kontes meyiapkan hadiah yang tidak tanggung-tanggung.

“Malam ini kita mengambil 10 besar, dan akan kembali dilombakan setelah sholat Jumat besok, sehingga tinggal menentukan juara I, ISI, dan III yang pada malam harinya akan tampil. Dan untuk hadiah kami meyiapkan satu sepeda motor, Kulkas, tv, dan satu buah hp untuk juara favorit,” ungkapnya.

Disinggung mengenai dewan juri dan komentator yang menjadi penilai dalam kontes tersebut, kades menegaskan jika mereka netral dan tidak pandang bulu siapa pesertanya dan dari mana asalnya, karena mereka sudah diambil sumpah sebelum mengerjakan tugas yang diberikan.

“Juri kita ada enam (6) yang berasal dari kota Lubuklinggau, Terawas, dan desa kita sendiri. Namun yakinlah jika mereka netral dan tidak memihak kepada peserta mana saja karena mereka sudah diambil sumpahnya dalam melakukan tugas tersebut,” pungkasnya.*Agus Kristianto

error: Maaf Di Kunci