MUSIRAWAS, Beligat.com – Bakal calon (Balon) bupati musi rawas di pilkada 2020, Lendri Alfikar sambangi Komisi Pemilihan Umum Musi Rawas (KPU MURA), selasa (10/9). Kedatangan Lendri ke kpu bermaksud untuk menjalin silaturahmi sekaligus mengkoordinasikan mengenai tahapan pilkada pada 2020 mendatang. Pantauan wartawan, kedatangan Lendri dan rombongan disambut langsung oleh ketua KPU mura, Anasta Tias, didampingi anggota lengkap, Ania Trisna, Syarifudin, Apandi,dan Wahyu Hidayat Setiyadi.
Menurut, Lendri dirinya serius menjajaki proses hingga menanti setiap tahapan menuju pilkada mura 2020 yang akan dilaluinya. “Kita kemari hanya menjalin keakraban, dan menanyakan agenda tahapan menuju pilkada mura nanti, seperti awal mulai bukanya pendaftaran paslon, baik secara Independent maupun jalur parpol. Karena itu semua perlu dipersiapkan,” jelasnya.
Lanjut figur seorang guru ini, Perlu dipersiapkan dari jauh hari karena planingnya untuk menang, dan tidak menutup kemungkinan semua upaya akan ditempuh, termasuk mengumpulkan KTP sebanyak 8,5 persen dari DPT mura bilamana hal itu dianggap perlu untuk maju sebagai calon Independent.
“Apapun konsekuensinya kita siap, termasuk mundur dari profesinya saat ini menjadi ASN, karena ia optimis akan meningkatkan pengabdianya pada negara, makanya ia bertekad bulat untuk maju menjadi balonbup mura 2020 nanti,” tegas Lendri.
Sementara itu, Ketua KPU Mura, Anasta Tias didampingi Divisi SDM dan Parmas, Syarifudin mengatakan tahapan pilkada akan dimulai pada 23 september nanti, itu akan dilaunching serentak oleh KPU RI.
“Termasuk di Mura, setelah launching serentak nanti, barulah proses tahapan akan kita mulai, seperti rekrutmen PPK, PPS, swrta tahapan pendaftaran paslon, baik jlur Independent maupun parpol, namun biasanya jalur Independent penyerahan berkasnya lebih dahulu, karena banyak administrasi yang akan di verifikasi dan dilengkapi,” terang Syarifudin.
Masih kata, Syarifudin untuk persyaratan calon Independent, harus melengkapi jumlah dukungan yang dibuktikan dengan KTP dan pernyataan, sebanyak 8,5 persen dari jumlah DPT mura yang berjumlah sekitar 290 000 jiwa, jadi dikalkulasikan sekitar 24.000 ktp yang harus dilengkapi bila mau maju dengan jalur Independent.
“Berkaca pada tingkat partisipatif pemilih pada pilkada 2015 lalu, hanya berkisar 60 persen partisipatif masyarakat pada tahun 2015 yang lalu, sedangkan di Pileg 2019 ini naik drastis diangka 86 persen, kita bekerja sesuai sumpah yakni bekerja profesional dan adil, harapan kita pilkada 2020 nanti dapat berjalan sesuai rencana, yakni terciptanya pilkada yang kondusif dan berkualitas, yang diharapkan dapat juga melahirkan pemimpin yang amanah, dan mampu membawa kemakmuran dan kemajuan, sesuai harapan masyarakat mura,”pungkasnya.*Agus Kristianto