banner 728x250

Kualitas Jelek, Harga Sayur Anjlok

Foto. Doc/www.sindonews.com
Foto. Doc/www.sindonews.com

MUSIRAWAS, Beligatupdate.com – Sejumlah penjual sayuran di pasar B Srikaton mendapat pertanyaan dari pembeli terkait menurunnya kualitas dagangannya.

“Saya harus menjelaskan ke pelanggan bahwa sayuran yang dijual mengalami penurunan kualitas karena cuaca panas,” kata Ketut, salah satu pedagang sayuran.

Dia mengatakan sayuran yang biasanya berdaun lebar dan hijau, kini ukurannya kecil-kecil akibat kekurangan air saat dibudidayakan.

Begitu pula kangkung,bayam yang biasanya terlihat segar dan panjang-panjang, sekarang pun mengalami penurunan kualitas yaitu ukuran kecil dan agak layu. Apa lagi sekarang harga sembako dan sayuran melonjak tinggi dikarenkan memasuki bulan puasa

“Kami mau jual mahal tapi kualitas sayuran nya jelek, takut tidak ada pembelinya,”ujarnya.

Pedagang sayuran lainnya yang menggunakan kendaraan roda dua dan beroperasi pada sore hingga malam hari keliling pemukiman, Ahmad, mengatakan petani saat ini kesulitan air.

“Sayuran yang kami bawa hasil para petani itu. Memang kualitasnya sekarang menurun karena kekurangan air,” kata dia.

Ahmad pun mengakui melihat langsung proses pembudidayaan sayuran tersebut, karena setiap hari ke sejumlah petani untuk mendapatkan bahan dagangannya.

“Itulah kesulitan petani sayur yang memanfaatkan tanah di lekukan atau lahan sawah. Ketika hujan lebat dan kelebihan air, tanaman busuk karena terendam. Ketika kemarau,dan kesulitan mendapatkan air,” terang dia.

Para petani itu juga, lanjut dia, awalnya memanfaatkan selokan dengan air mengalir untuk menyiram tanamannya sehari tiga kali yakni pagi, siang dan sore hari

Tetapi setelah selokan itu kering, para petani menggali lubang semacam sumur untuk mendapatkan air.

Kekurangan air pun cukup dirasakan para petani pdi sehinga,banyakan para petani mengalami kerugian lebih banyak.

Dikarenakan banyak para petani ikan yang membuat kolam air deras , seharusnya ada dua jalur air masuk dan kelur dalam satu jalur, tapi nyatanya dibuat tiga jalur pembuangan.

Jalur pembuangan yang satunya lebih deras airnya dri pada pembuangan air yang semestinya petani padi dan sayuran dapatkan.

Para petani meminta pemerintah harus adil, dan turun kelapangan,melihat para petani sayuran dan petani padi, yang diirugikn karena banyak kolam air deras yang tidak membagikan air.

Banyak juga kolam-kolam air deras disinyalir tidak mempunyai izin, dan tidak ada kesepakatan antara masyarakat dan petani. (Ander/Red)