LUBUKLINGGAU, Beligat.com – Janji manis Walikota Lubuklinggau, H SN Prana putra Sohe saat kampanye di Pilkada 2018 silam akan memberikan Insentif Guru Honorer tidak terealisasi kembali di tahun 2019, Selasa (17/12).
Hal ini membuat ratusan Guru Honerer se-Kota Lubuklinggau kecewa dan bergejolak. Pasalnya, tinggal menghitung hari saja, di penghujung tahun 2019 belum ada tanda-tanda Insentif tersebut akan cair.
Berdasarkan data yang dihimpun awak media, diketahui Insentif yang pernah dijanjikan Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe tersebut, sempat cair pada tahun 2018 silam.
Dimana, jumlah penerima Insentif yakni berjumlah 936 orang Guru Honorer baik ditingkat TK, SD maupun tingkat SMP, dengan besaran Insentif Rp. 200.000,-/bulan. Namun, hanya cair di 5 (lima) bulan terakhir di tahun 2018.
Maka, dapat disimpulkan bahwa setiap Guru Honorer menerima Rp.1.000.000,- di akhir tahun 2018 lalu.
Salah seorang Guru Honorer di Kota Sebiduk Semare yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa jika ditahun 2019 Insentif Guru Honorer ini belum terealisasi tanpa kejelasan.
“Apakah itu sekedar janji politik saat kampanye saja, dan hilang setelahnya. Ataukah hanya sedikit penyenang hati para honorer pada kala musim kampanye saat itu. Kami butuh kepastian dan penjelasan,”tuturnya dengan nada kecewa.
Ditempat terpisah, Yulius selaku Anggota DPRD Kota Lubuklinggau Komisi 1 Bidang Pendidikan, saat dibincangi awak media mengungkapkan bahwa apabila memang ada janji Walikota dikala itu, maka sudah sepatutnya walikota wajib menepatinya. Karena per tanggal 25 bulan ini, sudah tutup anggaran tahun ini. Jika memang tidak bisa terealisasi, maka itu harus dijelaskan dan di klarifikasi sesuai janji yang telah diutarakan.
“Makanya kebetulan hari ini kita ada rapat dengan Dinas Pendidikan, disana nanti akan kita pertanyakan juga,”pungkasnya.*Febri Habibi Asril/Akew