Warga Muratara Memiliki Historis Panjang Konflik Antar Warga
MURATARA, Beligatupdate.com – Jelang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di wilayah Kabupaten Muratara, Pemerintah Daerah meminta masyarakat agar tetap tenang dan ikut menjaga kodisi Kamtibmas.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (DPMPD) Muratara, menyadari jika dalam pelaksanaan Pilkades di Muratara, sering terjadi gesekan di antara warga, simpatisan maupun kandidat.
Kepala DPMBD Muratara, Firdaus melalui Kabid Pemerintahan Desa, Haikal menuturkan, wilayah Muratara, cukup berpotensi terjadi gesekan antar simpatisan maupun bakal calon (Balon) dalam Pilkades 2017. Pasalnya, Kabupaten Muratara memiliki historis panjang mengenai rentetan konflik yang sering terjadi dalam masyarakat.
“Wilayah kita zona merah, di mata orang luar Muratara kurang bagus terutama masalah kamtibmas. Kita harapkan tidak ada permasalahan lagi dalam pelaksanaan Pilkades besok,” paparnya kemarin (03/12).
Mereka juga sudah melakukan analisa terkait wilayah rawan potensi konflik dalam pelaksanaan Pilkades serentak. Diantaranya, Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit yang dianggap cukup rawan terjadinya gejolak. Haikal beralasan, daerah tersebut dinyatakan rawan konflik lantaran sebelumnya sudah sempat mencuat gejolak di masyarakat, sehingga menimbulkan aksi blokir jalan.
“Itu karena sebelumnya sudah ada bibit konflik yang terjadi. Tapi kita harapkan, tidak ada gejolak lagi di masyarakat dan saya sudah dapat informasi, jika yang mencalonkan diri di daerah Karang Anyar sudah sepakat untuk menjaga Kamtibmas,”jelasnya.
Pihaknya juga mengaku, akan melibatkan pihak keamanan seperti aparat kepolisian dan TNI untuk ikut melakukan pengawasan dalam pelaksanaan Pilkades. Sebelumnya, mereka juga sudah mengumpulkan seluruh Balon Pilkades, untuk menandatangani deklarasi damai.
“Intinya semua peserta harus legowo, siap menang dan siap juga kalah dalam pemilihan. Warga diminta tetap tenang, dan jangan terpancing dengan isu-isu negatif,”ujarnya.
Sementara itu, salah satu panitia Pilkades di Desa Beringin Jaya, Hen yang sempat dibincangi mengaku. Ada beberapa trik khusus yang mereka siapkan untuk mencegah gejolak di masyarakat. Pasalnya, saat ini di Desa mereka ada sekitar enam dusun yang bakal melakukan pemilihan secara langsung.
Namun, berdasarkan pertimbangan dan musyawarah antara panitia Pilkades, pihak Kecamatan dan DPMBD yang juga disepakati oleh seluruh para peserta Balon Pilkades. Pelaksanaan pemungutan suara hanya akan dilakukan di satu tempat.
“Itu karena ada beberapa wilayah di dusun kita ini banyak pendatang. Kalau tidak di antisifasi begitu, kita tidak tahu siapa saja yang melakukan pemilihan,” timpalnya.
Ia menjelaskan , seandainya terjadi suara draw, pihaknya sudah memberikan kode khusus pada kertas suara yang diketahui oleh para calon Kepala Desa.
“Yang tahu kode itu kami dari panitia dan para calon Kepala Desa, sedangkan masyarakat tidak mengetahuinya,”ungkapnya.
Untuk menghindari prasangka dan berujung dengan isu negatif, maka seluruh peserta Balon Pilkades dan masyarakat, diminta menyaksikan secara bersama-sama, siapa saja yang melakukan pemilihan dan pembukaan kotak suara secara langsung di satu tempat.
“Kita harap dengan trik seperti ini dapat menghindari isu negatif yang sering bergulir seperti pemilih dari luar, tidak transfaran atau ada permainan panitia. Jadi kita sudah pilih di satu tempat, langsung kita saksikan bersama pembukaan kotak suara,”katanya.
Terpisah, Wakil Bupati Muratara H Devi Suhartoni, sebelumnya sudah meminta masyarakat agar tetap tenang dan saling menjaga kondisi keamanan daerah dalam pelaksanaan Pilkades serentak di 2017. Pasalnya, setiap calon kandidat yang maju dalam Pilkades 90 persen masih memiliki hubungan kekerabatan.
“Saya minta tertib dan tenang, jangan gara-gara Pilkades warga ribut. Karena yang milih dan yang dipilih hampir mayoritas keluarga dan saling mengenal, karena mereka tinggal dalam satu desa,”pungkasnya.(Agus Kristianto)