DALAM rangka mengisi bulan suci ramadhan 1438 H, Pemerintah Kota Lubuklinggau menggelar kegiatan Taklim Ramadhan rutin setiap Jumat selama bulan suci ramadhan di Gedung Kesenian Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat II.
Taklim ramadhan tersebut diisi Tausyia oleh Ust. Kondang Innayatullah dan dihadiri oleh Walikota Lubuklinggau, SN. Prana. Putra Sohe, Wakil Walikota Lubuklinggau, H. Sulaiman Kohar, Sekda Kota Lubuklinggau, Rahman Sani, Kapolres Lubuklinggau Hajjat Mabrur Bujangga, Lurah se-Kota Lubuklinggau dan segenap Aparatur Sipil Negara.
Walikota Lubuklinggau, SN. Prana Putra Sohe menyampaikan bahwa kegiatan Taklim ramadhan merupakan kegiatan rutin Pemerintah Kota Lubuklinggau untuk mengisi dan memaknai serta mencari barokah di bulan suci ramadhan.
“Kegiatan ini merupakan suatu kesempatan untuk saling silaturahmi antar Aparatur Sipil Negara dilingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau. Tidak mudah mengumpulkan Aparatur Sipil Negara dan Alhamdulillah kita bisa dibandingkan daerah tetangga”, Kata Nanan.(02/6).
Mengenai Hari Kelahiran Pancasila lanjut kata Nanan, Pemeritah Kota Lubuklinggau pada dasarnya setiap tahun memperingati Hari Kelahiran Pancasila.
“Tidak gampang untuk mengucapkan Pancasila. Memahqmi Pancasila sangat penting, orang baru upacaranya saja, kita sudah melaksanakan”, paparnya.
Dia berharap, kedepan jajaran Aparatur Sipil Negara untuk berperan aktif dalam mensosialisasikan Pancasila.
Sementara itu, Ust. Innayatullah dalam tausyianya menyampaikan bahwa bulan suci ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt.
“Siapapun yang tidak memanfaatkan bulan suci ramadhan, sesungguhnya tidak dapat barokah, karena bulan suci ramadhan merupakan bulan yang sangat diberkahi Allah Swt. Bagaimana memberkahi hidup Kuncinya, kita harus kompak, bersatu, bersama Insyaallah Linggau akan berkah”, ujarnya.
Lanjut kata Ust. Innayah, berkenaan dengan memperingati hari lahir Pancasila, dirinya meyakini jika generasi muda memahami akan makna Pancasila dan ada kesatuan antara iman, taqwa dan pancasilais.
“Orang beriman, taqwa pasti pancasilais tetapi sebaliknya orang pancasilais belum tentu beriman dan bertaqwa”, pungkasnya.(Adv/Reki/Red)