Lubuklinggau, Beligat.com – Untuk memperingati hari pahlawan, yang jatuh pada 10 November kemarin, Sekolah Menengah Pertama (SMP) YP Bakti Ibu (BI) 11, Kota Lubuklinggau melakukan upacara pengibaran bendera. Namun kali ini, upacara rutin yang biasanya dilakukan di hari Senin terlihat beda, karena pasukan pengibar bendera yang biasanya hanya tiga orang, kali ini berjumlah 12 orang, yang terdiri dari ekstrakurikuler Paskibra SMP YP BI 11 di bina oleh Ari Wibowo, A.Md mantan Purna Bakti Paskib Kota Lubuklinggau.
Hal ini merupakan bentuk penghormatan kepada pahlawan-pahlawan yang telah berjuang, dan untuk mengingat jasa mereka untuk membawa Indonesia mencapai kemerdekaan.
“Pihak sekolah memiliki program khusus unuk memperingati hari pahlawan tersebut, dengan cara pengibaran bendera yang berbeda dan tidak seperti pengibaran bendera biasanya. Yang bertujuan supaya para pelajar di SMP YP BI 11 ini tahu kalau pada tanggal 10 November kemarin merupakan hari pahlawan,” kata Kepala Sekolah YP BI 11, H. Basri, yang diwakili pembina OSIS, Surya Medi. Selasa, (12/11).
Sebenarnya, lanjut Medi, tidak hanya memperingati hari pahlawan saja pasukan pengibar bendera ini lebih dari tiga, tetapi setiap kali hari besar Nasional, seperti 17 Agustus dan hari Sumpah Pemuda yang mana pihak sekolah selalu menggunakan pasukan pengibar bendera lebih dari tiga orang.
Ditanyakan tanggapan tentang hari pahlawan, Medi menanggapi jika hari pahlawan ini merupakan salah satu dari hari bersejarah yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia, tepatnya tanggal 10 November yang mana telah dinyatakan oleh bangsa Indonesia sebagai Hari Pahlawan.
“Kita memang tidak ikut dalam perjuangan yang mengorbankan ribuan nyawa pada waktu itu, namun kita wajib ikut memperingati hari tersebut,” ujarnya.
Medi mengungkapkan, jika para pelajar yang merupakan penerus bangsa Indonesia, sudah sepatutnya memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman. Jangan malah menjadi pelajar yang tidak mengerti arti dari hari kepahlawanan, sehingga meneyababkan pelajar yang tidak mempunyai rasa nasionalisme dan tidak menghormati jasa para pejuang.
“Jadilah pelajar yang bisa mempersatukan bangsa serta mempunyai rasa nasionalisme dan menghormati jasa para pejuang yang telah mengorbankan nyawanya demi indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut Medi menambahkan jika seluruh pelajar yang ada di kota Lubuklinggau, khususnya di SMP YP BI 11 untuk selalu mengingat pidato yang disampaikan Bung Karno, saat menyampaikan pidatonya di hari pahlawan tahun 1961.
“Ingat, bung Karno pernah berkata, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa pahlawannya,” tutupnya.*DekMo