LUBUKLINGGAU, Beligat.com – Pasca aksi damai Aliansi Pemuda MLM pada 30 Oktober 2019 di Depo Pertamina Lubuklinggau, persoalan kelangkaan BBM jenis Solar di Wilayah MLM tetap terus dikawal.
Dimana, kelangkaan BBM jenis Solar khususnya di Kota Lubuklinggau sudah berlangsung lama. Alhasil, Investigasi Aliansi Pemuda MLM sangat mengejutkan.
Kelangkaan tersebut terjadi disinyalir kuat karena adanya praktek kotor “Mafia Migas” (kencing BBM) oleh oknum PT yang bermitra dengan pihak Pertamina.
Praktek kotor seperti ini, tentu saja tidak boleh terus menerus terjadi, karena sangat merugikan masyarakat terutama para sopir truck, sopir angkot dan kalangan masyarakat kecil yang sangat membutuhkan BBM bersubsidi.
Seperti apa yang disampaikan Billy Putra Malingga dalam orasinya. Dia menuntut agar pihak Pertamina bertanggungjawab atas terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi ini, mengingat pihak Pertamina merupakan sumber daripada penyuplai BBM baik bersubsidi maupun nonsubsidi.
Selain daripada itu, Billy juga meminta Kepolisian Republik Indonesia menangkap oknum-oknum “Mafia Migas” karena mereka semua adalah otak dibalik kelangkaan BBM yang terjadi pada hari ini.
“Pihak Pertamina segera menormalisasikan pendistribusian BBM di SPBU-SPBU di 3(tiga) wilayah baik di Musi Rawas, Lubuklinggau maupun Muratara,”jelas Billy.
Sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 22/2001 Tentang Migas bahwa bagi siapa saja yang memperjualbelikan kembali BBM tersebut, melanggar aturan niaga BBM, Pasal 53 UU No. 22/2001 Tentang Migas dengan ancaman hukuman maksimal 6(enam) tahun penjara, dan denda maksimal Rp30 miliar.
Berdasarkan UU tersebut,maka Praktek kencing BBM ini sudah sangat jelas melanggar UU No. 22/2001 tentang Migas.
Sementara itu, Pihak Pertamina Roby selaku Kepala Depo Pertamina Lubuklinggau menuturkan bahwa pihaknya berjanji meminta waktu 1(satu) bulan untuk melakukan identifikasi terhadap isu atau permasalahan yang terjadi.
Namun,tanggapan Kepala Depo Pertamina tersebut, ditolak Billy karena dianggap proses identifikasi bukan merupakan sikap tegas dari pihak Pertamina.
“Timbul anggapan Liar bahwa jangan-jangan ada persekongkolan jahat antara Mafia Migas dan pihak Depo Pertamina Lubuklinggau,”pungkasnya.*Rilis/Akew