Sejumlah Material Terbawa Arus Air, Akibat Sungai Rupit Meluap
MURATARA, Beligatupdate.com – Meningkatknya debit aliran sungai Rupit dalam beberapa hari terakhir, menimbulkan kecemasan tersendiri bagi masyarakat, khususnya warga yang tinggal diwilayah Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara.
Pasalnya, derasnya aliran sungai juga membawa sejumlah material seperti kayu, sampah dan limbah rumah tangga yang tersangkut di tiang jembatan dan mengancam daya tahan sejumlah jembatan di Ibukota Beselang Serundingan.
Rahma (44) warga Desa Lawang Agung yang sempat dibincangi menuturbanyaknya material sampah yang tersangkut selain mengancam kondisi jembatan utama di Kabupaten Muratara, juga menambah kesan tidak terawatnya lingkungan di kabupaten tersebut. Pihaknya berharap, Pemerintah Daerah juga ikut memperhatikan kondisi kebersihan aliran sungai, sehingga wilayah ibu kota Kabupaten Muratara lebih rapi dan tertata.
“Kalau musim hujan pasti banyak kayu, bambu, sampah yang nyangkut di tiang jembatan. Kalau dibiarkan otomatis semakin menumpuk dan dorongan air bisa merusak kondisi jembatan,” katanya, kemarin (26/11).
Dia menuding, banyaknya material yang tersangkut di jembatan Rupit, merupakan dampak pembalakan hutan yang dilakukan oleh warga di hulu sungai yang berada di Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).
“Kalau sampah rumah tangga mungkin itu dari warga yang buang sampah di aliran sungai. Tapi kalau kayu-kayu itu, mungkin akibat longsor atau pembalakan hutan yang hanyut terbawa aliran sungai,”cetusnya.
Rahma juga berharap, Pemerintah Daerah juga melakukan pengawasan maupun memberikan pemahaman ke masyarakat yang masih kerap melakukan pembalakan hutan dan membuang sampah di aliran sungai.
“Selama ini tidak ada gerakan dari Pemerintah, coba diawasi yang melakukan perambahan hutan dan sosialisasikan jangan buang sampah di sungai,”pintanya.
Di lain tempat, Kepala Dinas Sosial yang membawahi Tagana Kabupaten Muratara, H Zaenal Arifin mengatakan. Pihaknya sudah menerjunkan anggota Tagana untuk melakukan pembersihan di sekitar Jembatan Rupit lama. Dia membenarkan, banyaknya material kayu, bambu dan sampah yang tersangkut di tiang jembatan tersebut.
“Ini kegiatan kemanusiaan kita ajak Tagana untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar jembatan. Banyak material kayu yang tersangkut, takutnya bisa membuat struktur bangunan jembatan rusak,”timpalnya.
Lebih lanjut ditegaskannya, Pihaknya melaksanakan kegiatan tersebut dalam satu hari penuh dan mereka juga menemukan kendala seperti derasnya aliran sungai rupit. Sehingga diperlukan kehati-hatian dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
“Kendala kita cuma deras aliran sungai, karena debit air sedang meningkat dan anggota Tagana harus tetap perhatikan keselamatan mereka dalam menjalankan tugas,”tegasnya.
Oleh sebab itu, dalam melaksanakan kegiatan bersih-bersih tersebut, Dinsos Muratara menggunakan sejumlah peralatan selam, satu kapal karet, satu kapal tongkang dan satu kapal speedboat.
Terpisah, Sekda Muratara H Abdulah Matcik mengapresiasi positif kinerja Tanaga yang berada di bawah naungan Dinsos Kabupaten Muratara. Pihaknya berharap, kegiatan itu terus dilakukan bersama warga.
“Selain bisa menjadi contoh langsung, kita harap mereka juga ajak warga dan bersama-sama melakukan kegiatan bersih bersih. Bisa di sungai maupun dilingkungan Permukiman,” pungkasnya.(Agus Kristianto/Reki A)