banner 728x250

Ratusan Peserta Ikuti Kegiatan Advokasi dan KIE PIK-R/M

Lubuklinggau, Beligat.com  – TP PKK Kota Lubuklinggau bekerjasama dengan Dinas PP dan KB, Dinas Kesehatan dan Dinas Dikbud Kota Lubuklinggau menggelar kegiatan Advokasi dan KIE Kesehatan Reproduksi Remaja Pusat Informasi Konseling-Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) Tingkat Kota Lubukkinggau, 2020 di SMK Negeri 1 Lubuklinggau, Senin (10/2).

Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana memaparkan, dewasa ini ada pergeseran pandangan mengenai pola hidup (life style) seperti kurangnya bekal orang tua tentang agama, komunikasi kurang menyenangkan dengan orang tua, kurangnya nilai diri dan kemampuan berfikir kritis, kurangnya keterampilan dan pengetahuan untuk jaga diri, tidak bijak dalam menggunakan teknologi, tidak mampu memilih teman dan kurangnya persiapan akil baligh.

Dia menghimbau kepada peserta agar membekali dan menjaga diri dari pergaulan bebas dan pornografi karena dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan terutama perkembangan otak. Sama halnya rokok sambung dia, jauhi rokok sebab dapat menimbulkan efek kecanduan dan merusak otak.

“Penjual rokok saja tidak mengkonsumsi rokok. Tidak beda dengan narkoba, sangatlah berbahaya orang pengguna narkoba susah untuk kembali normal,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan mengenai tanda-tanda akil baligh, salah satunya ditandai dengan mimpi basah. Ciri lain timbulnya jerawat yang banyak. Secara biologis perempuan masa terbaiknya pada umur 21 tahun dan laki-laki berumur 24 tahun.

Rina juga mengingatkan mengenai bahaya narkoba, penyakit menular seksual yang berkembang sangat pesat, penyimpangan orientasi seksual (homo seksual/LGBT dll), dan seks bebas . Hal ini adalah ancaman bagi kita semua sekaligus sangat mengkhawatirkan bagi generasi penerus bangsa.

“Pacaran itu tidak perlu dan tidak berguna pada masa-masa remaja. Cara menjaga diri dari segala ancaman pelecehan, pemerkosaan bahkan pembunuan adalah dengan menghindari orang-orang yang bergelagat mencurigakan dan tempat-tempat yang sepi,” terangnya.

Tak hanya itu, Ketua TP PKK juga berpesan kepada dewan guru jangan bebani anak-anak dengan pelajaran yang sangat berat di sekolah. Haruslah menyiapkan anak-anak dengan informasi dari mata pelajaran seperti agama, biologis dan lain sebagainya. Dia juga mengatakan remaja harus paham usia minimal pernikahan laki-laki dan perempuan. Orang yang siap berumah tangga harus tahu resiko dan cara mengatasi resiko apabila terjadi sesuatu dalam rumah tangga.

Sementara itu Kepala SMKN 1 Lubuklinggau, Puguh Purnomo mengaku pihaknya menyambut baik digelarnya acara tersebut. Dia berharap peserta didiknya dapat mengaplikasikan ilmu pegetahuan yg di diperoleh dalam kegiatan Advokasi dan KEI kesehatan reproduksi remaja tingkat pelajar. “Pemaparan dari ibu Hj Yetty Oktarina Prana tadi sangat komplit dan bermanfaaf bagi pelajar. Kita harapkan seluruh pelajar dapat terhindar dari pengaruh negatif dan pergaulan bebas, sehingga dapat mewujudkan cita-citanya,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan itu Wakil Ketua I Hj Sri Haryati Sulaiman, Wakil Ketua II, Hj Rika Rahman, Kepala Dinas PPKB, Henny Fitrianty.**

error: Maaf Di Kunci