banner 728x250

Sebelum Diterjang Banjir, Diduga Gagal Dalam Pembangunan

Musi Rawas, Beligat.com – Pembuatan Jembatan gantung di desa Sungai Pinang, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan yang menelan dana sekitar Rp.800juta rusak parah dan hampir terputus.

Anggaran Dana tahun 2018 melalui dinas Bina Marga Kabupaten Musi Rawas yang dikerjakan oleh CV. Daya Cipta Kreasi tersebut diduga gagal dalam pembangunan awalnya.

Miber (30) warga setempat yang rumahnya tidak jauh dari jembatan gantung, Rabu (27/02/19) mengatakan jembatan gantung tersebut hancur (Rusak parah*red) ketika banjir kemarin, mungkin tidak tahan karena arus deras sungai.

“Sebelumnyo masyarakat sempat protes dengan hasil yang diterima, dan minta pemborong melakukan perbaikan apo yang diprotes warga,”katanya.

Selanjutnya Miber menjelaskan pertama itu seling sudah dikencangkan, ketika ingin memasang behel gantung yang berada di tengah ternyata tidak mau mengangkat dan masih melengkelung kebawah.

“Kemudian diganti seling baru dengan ukuran 2 inci, tapi sebelum terpasang, besi penahan yang diseberang sana terangkat karena tidak tahan beban,”katanya.

Dirinya melanjutkan, jika pengerjaan jembatan gantung tersebut sempat terhenti, karena besi penahan jembatan yang berada diseberang desa terangkat.

“Sebelum banjir besi penahan diseberang sana memang sudah terangkat, na ketika banjir dan jembatan dihantam pohon besar jadi besi penahan itu mengangkat lebih tinggi, dan depannya juga ikut terangkat,” lanjutnya.

Selaku masyarakat yang tinggal di desa tersebut, dirinya meminta agar pembangunan jembatan gantung di desanya disamakan dengan tempat lain.

“Kami tidak banyak tuntutan, samakan saja jembatan gantung kami dengan desa lain, bagus dan rata tidak menggelendot seperti ini,” pintanya.

Sementara, Sekdes Sungai Pinang, Adi Patiunus ditemui dikediamannya mengungkapkan jika pekerjaan tersebut memang belum selesai, karena protes masyarakat yang meminta pergantian seling yang dianggap terlalu kecil.

“Tapi perlu digaris bawahi kami warga desa tidak mau menerima jembatan tersebut sampai saat ini, karena itu masih dalam keadaan rusak,”katanya.

Lanjutnya pembangunan jembatan tersebut dibangun sudah dua tahap, untuk tahap awalnya ditahun 2017 ialah pembanguan pondasi.

“Kemudian di tahap kedua tahun 2018 dibangun dan inilah keadaan jembatannya,”tutupnya.*Akew

error: Maaf Di Kunci