banner 728x250

Sekda Muratara Disinyalir Otak Intelektual Demonstrasi Terhadap Rival Politiknya

Diduga Ada Upaya Skenario Menjungkal Kredibilitas Burdani Akil

‎MURATARA, Beligatupdate.com – Diduga adanya oknum birokrat bermain politik diarea birokrasi. Sehingga terjadi Rivalitas diantara sesama pejabat di ruang lingkup Pemkab Muratara, bahkan mirisnya seakan akan analisa publik akan nuansa politik didalam tubuh birokrasi Muratara menjadi benar adanya.

Hal itu diungkapkan pemuda Karang Dapo, Padli Nopiansa. Dirinya mengaku siap bertanggung jawab.

“Muratara hari ini butuh pemimpin yang tulus, bekerja sesuai dengan spesialisasinya, kinerja yang berbasis kemasyarakatan, memiliki nalar dan Improvisasi bagaimana membuat Muratara ini sukses membangun, baik fisik maupun non fisik,”ucapnya, Sabtu (13/01).

Ia menjelaskan rekan-rekan yang memangku jabatan dan amanah bekerja dengan tulus, ikhlas lagi bersahabat. Kompetisi adalah keniscayaan tapi janganlah mengedepankan Rivalitas.

“Eskalasi politik hari demi hari menjadi nyata, bermanuver, menghardik satu dengan yang lainnya, membangun gerbong, memobilisasi massa, miris,” ujarnya.

Sekda muratara adalah satu dari banyak oknum birokrasi, lanjutnya, yang bermain pada area politik birokrasi. Bagaimana tidak yang ia ketahui bahwa pejabat Muratara yakni Burdani Akil sebelumnya menjabat Kepala Kepegawaian yang ditekan secara politik.

Pada saat itu jelas adalah skenario menjungkal Kredibilitas beliau, bumbu politik makin terasa manakala beberapa pemuda yang melakukan demonstrasi pada saat itu memberikan testimoninya, penyesalan dan rasa bersalah mungkin membuat mereka siap bersaksi dengan apa yang terjadi.

“Dugaan biaya demonstrasi tersebut dibiayai dengan dana 10 juta rupiah, beserta akomodasi dan konsumsi lainnya,”tegasnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Muratara, Abdullah Matcik, ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut melalui via telepon pribadinya secara berulang kali tidak menyambung. Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari yang bersangkutan. (Agus Kristianto)