Muratara, Beliga.com – Karena sengketa lahan yang tak kunjung usai, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Noman, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) terancam tutup. Permasalahan sengketa lahan tersebut melibatkan pihak sekolah SDN 2 Noman dengan Zakaria (63), warga desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, yang mengklaim lahan sekolah tersebut milik orang tuanya yang belum ada penyelesaian sehingga pernah terjadi peyegelan sebanyak dua kali.
Zakaria mengaku bahwa dirinya sudah menyegel gedung sekolah SDN 2 Noman lantaran permasalahan sengketa lahan hingga saat ini belum terselesaikan. “Saya yang menyegel gedung itu supaya masalah ini cepat selesai, karna sudah hampir 2 tahun masalah ini belum juga ada titik terangnya. Kalau permasalahan ini tidak juga selesai, ya gedung itu akan saya tutup dan tidak boleh dibuka sampai masalah ini clear,” kata Zakaria.
Ia menegaskan, dirinya siap untuk menyelesaikan permasalahan sengketa lahan baik secara kekeluargaan maupun ke jalur hukum. “Bukti surat pinjam pakainya kita ada,” ujarnya.
Sementara Tabrani (37), anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Noman membenarkan kejadian itu, dirinya juga sudah mengecek langsung ke lapangan. “Benar ada penyegelan terhadap 2 gedung SDN 2 Noman oleh Zakaria, saya sudah mengecek langsung ke lokasi,” ujar Tabrani.
Lanjut Tabrani, inilah akibatnya kalau pemerintah tidak tegas untuk menyelesaikan sengketa lahan yang sedang dihadapi SDN 2 Noman, sehingga permasalah yang timbul semakin pelik.
“Kami dari pemerintah desa sudah berusaha melakukan pendekatan-pendekatan kepada pihak yang mengkalim tanah tersebut, namun usaha itu selalu gagal. Kali ini kami minta kepada Pemkab Muratara agar segera menyelesaikannya, kalau tidak bisa dengan cara kekeluargaan maka harus dilakukan dengan jalur hukum supaya masalah ini tidak terulang lagi,”ungkapnya.
Ia berharap kepada pemerintah agar permasalahan ini segera diselesaikan dan jangan sampai berlarut larut.
“Saya berharap kepada Pemkab Muratara agar menyelesaikan masalah ini karna sebentar lagi anak-anak mau masuk sekolah, jangan sampai anak anak jadi korban gara-gara sengketa lahan yang belum terselesaikan,” harapnya.
Terpisah, AR (56), yang juga warga Noman sangat menyayangkan atas penyegelan gedung SDN 2 Noman karna kalau masalah ini tidak juga selesai pasti anak anak yang jadi korban. “Sebentar lagi kan anak-anak masuk sekolah, kalau masalah ini tidak selesai anak-anak belajar dimana, sedangkan gedung sekolah masih disegel,” ungkapnya.
Tepisah, kepala sekolah SDN 2 Noman Ermiwati mengatakan jika dirinya belum mengetahui adanya penyegelan gedung SDN tersebut. Dirinya juga baru mengetahui dari laporan salah satu guru yang mengajar disana bahwa gedung SDN 2 telah disegel kembali.
“Aku belum mengetahui ada penyegelan itu, tapi ada laporan salah satu guru kita disana bahwa telah terjadi penyegelan lagi,” katanya
Ia berharap, dengan adanya penyegelan tersebut permasalahm sengketa lahan ini cepat selesai. “Kita sudah melapor ke pihak Disdik bahkan sampai ke Bupati sejak beberapa tahun yang lalu namun belum ada penyelesaiannya,” pungkasnya.*Agus Kristianto