banner 728x250

SMA Negeri Noman Masih Gunakan Lonceng Sebagai Bel

Muratara, Beligat.com – Sekolah Menengah Atas (SAMA) Negeri Noman, yang terletak di desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), masih menggunakan lonceng dari felg ban mobil sebagai bel. Hal ini sungguh terlihat heran, karena dimana sekarang ini setiap sekolah sudah memiliki bel sebagai pertanda untuk siswa maupun tenaga pengajar.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri Noman, Himarwan, melalui salah satu dewan guru, Carles mengatakan jika bener untuk sementara waktu ini sekolah ditempatnya mengajar masih menggunakan lonceng dari felg ban mobil sebagai tanda bunyi pemberitahuan.

“Sementara ini sekolah kami menggunakan loceng sebagai bel, itupun diberi oleh salah satu masyarakat Noman. Jadi kita maklumi saja karena sekolah kita ini baru, jadi masih banyak kekurangan dimana-mana,” katanya di sela-sela kesibukannya sebagai guru piket.

Dirinya juga menjelaskan, selain lonceng dari felg ban mobil yang di beri oleh salah satu warga, pembangunan sekolah SMA Negeri Noman juga mengunakan swadaya masyarakat dan dewan guru.

“Pembangunan gedung sekolah tersebut menggunakan swadaya masyarakat dan dewan guru, jadi beginilah keadaanya sekarang,” jelasnya.

Ia berharap, pembangunan gedung SMA Negeri Noman yang baru agar cepat diselesaikan, sehingga peserta didik bisa lebih fokus lagi dalam belajar guna menimba ilmu.

“Semoga tahun depan gedung sekolah ini bisa selesai, dan kita bisa pindah dari sini. Sekarang saja siswanya sudah banyak, apalagi di waktu penerimaan siswa baru nanti, pasti lebih banyak lagi,” harapnya.

Sementara, Lim Fitriani yang juga salah satu tenaga pengajar di SMA Negeri Noman menuturkan memang benar sekolah tersebut masih banyak kekurangan, karena baru di bulan Juli kemarin dilakukannya pembukaan atau perkenalan sekolah tersebut.

“Bulan Juli kita buka secara resmi sekolah ini, jadi sekarang kita syukuri saja apa yang ada sekarang, kita manfaatkan semaksimal mungkin apa yang menjadi kekurangan di sekolah ini. Tidak ada alasan buat tidak mengajar,” tuturnya.

Dirinya juga berharap kepada pihak pemerintah kabupaten Muratara agar lebih memperhatikan sekolah tersebut. Jangan sampai sekolah ini gagal, karena siswa yang sudah ada bisa dibilang banyak.

“Ya buat pemerintah kabupaten Muratara tolong semua ini diperhatikan, jangan sampai sekolah ini gagal, karena sangat disayangkan kalau sampai gagal. Kasihan siswa sebanyak 132 tersebut jika semua itu terjadi,” pungkasnya.*Agus Kristianto

error: Maaf Di Kunci