banner 728x250

Sterilkan Dengan Cara Ijuknisasi

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Alfirmansyah. Foto/Beligat

MURATARA, Beligatupdate.com  – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Alfirmansyah menghimbau kepada masyarakat ‎apabila mau menggunakan air sungai janganlah langsung diminum atau dimasak tapi harus di sterilkan atau disaring terlebih dahulu dengan cara ijuknisasi atau diendapkan beberapa hari.

Air sungai yang biasa digunakan masyarakat dalam keseharian tidak tahu mengandung bakteri penyakit atau tidak. Maka dari itu lakukan injuknisasi untuk mensterilkannya.

“Kita tidak tahu apakah air sungai itu bersih atau kotor, makanya nenek moyang kita dulu bila menggunakan air sungai mereka mengendapkannya terlebih dahulu selama 2 atau 3 hari kemudian mereka gunakan karena kotoran ataupun serbuk dari air itu sudah mengendap dibawah,”katanya.

Saat ditanya apakah air sungai Rupit masih layak atau tidak untuk digunakan? Kadis mengatakan air sungai Rupit masih layak untuk digunakan karena PH air nya masih dibawah ambang batas.

“PH air itu yang normal antara 6 sampai 9, sekarang ini PH nya diatas 6. Nah, apabila PH airnya dibawah 6 dan diatas 9, maka tidak layak lagi untuk digunakan,”ungkap Kadis‎. 

‎‎‎‎Alfirmansyah menyarankan menanam tumbuh-tumbuhan yang bisa menyimpan air dan bisa jadi penyanggah dipinggir sungai, terutama tumbuh-tumbuhan kayu dan berakar tunjang, lebih baik lagi kalau tumbuhan yang berbuah.

“Makanya nenek moyang kita dulu nanam rambai, duku dan tanaman‎ yang berbuah lainnya,”sarannya.

Sementara itu, Jun, warga Desa Noman Baru Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara menuturkan, dirinya tidak lagi menggunakan air sungai karena khawatir tidak layak lagi untuk dikonsumsi.‎

“Sekarang keluarga besar kami sudah menggunakan air sumur, sebab aliran sungai didekat rumah kami sudah tidak bagus lagi,”ucapnya.

Bahkan dirinya meminta kepada Pemerintah untuk melakukan pengecekan kadar air sungai yang berada di belakang rumahnya. Sebab masyarakat masih banyak yang menggunakannya.

“Khawatir bae hal yang tidak diinginkan, sebab air nya sudah sangat jelek dipandang mata,”pungkasnya.

Penulis : Agus Kristianto

Editor : Reki Alpiko