Lubuklinggau, Beligat.com – Musyawarah Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) digelar di Kota Lubuklinggau, yang dimulai pada Kamis (27/6) mendapat penolakan dari berbagai macam organisasi kepemudaan (OKP).
Dari tertib administrasi dan mekanisme organisasi yang asal-asalan sampai kepada sumber anggaran yang tidak jelas, mewarnai protes dan kritik di ruang publik.
Surya Medi, salah satu tokoh pemuda di kota Lubuklinggau menuturkan alasan dirinya turut menolak dengan tegas musda di gelar tersebut adalah karena Inkonstitusional dan sejatinya beliau tidak mempersoalkan KNPI mana saja atau siapa saja yang mau menjadi pimpinan, asalkan Musda dilaksanakan sesuai AD/ART organisasi dan dilaksanakan dengan benar.
“Publik mengetahui bahwa KNPI yang sedang bermusda ini adalah turunan dari KNPI yang diketuai oleh almarhun Ferry FY versi Ketua Umum Muhammad Rifa’i Darus, tetapi masa penggurusannya sudah berakhir sejak tahun 2017 lalu termasuk kepengurus di provinsinya,”kata Surya Medi yang juga mantan Aktivis GMNI, Jumat (28/06).
Selanjutnya Ia mempertanyakan kapan Hendi Budiono dan Redi Lansa menjadi ketua dan sekretaris KNPI.
“Menindih akal sehat bila kiranya ada yang mengklaim KNPI di Lubuklinggau dengan mengunakan versi ini, apalagi Ketua dan Sekretarisnya sudah berubah,” tegas Surya.
Terkait dengan kekisruhan di tubuh KNPI di Lubuklinggau, Surya Medi menjelaskan bahwa sudah terjadi dualisme kepengurusan KNPI di Kota Lubuklinggau sejak tahun 2017, pertama adalah KNPI yang di ketuai oleh Ferry FY (alm) kemudian baru ada PLT yang kabarnya adalah Hendi Budiono yang merupakan KNPI versi Ketua Umum Muhammad Rifa’i Darus.
“Kedua adalah KNPI Versi Ketua Umum Fahd A. Rafiq juga ada di Kota Lubuklinggau sejak tahun 2017 dengan Nomor : KEP.023/DPD-KNPI-SS/III/2017 yang baru akan berakhir pada tahun 2020 mendatang,”katanya.
Lebih lanjut Surya Medi berharap alangkah eloknya kalau Musda KNPI di Kota ini ditata dulu sambil menunggu islah. Kalau sudah terang menderang dan ada sinyal dari Provinsi baru kita laksanakan Musda bersama di tahun 2020.
“KNPI versi kita di bawah nahkoda bung Prasetyo Nugraha sudah mengharumkan nama pemuda Lubuklinggau, baik di tingkat provinsi sampai ke pusat, karena kita juga sempat ditunjuk menjadi pimpinan sidang di Kongres Pemuda KNPI ke – XV,”katanya.
Lalu kenapa di tahun 2019 ini ada kefakuman di KNPI Lubuklinggau, karena ada rekonsiliasi di atas. Pihaknya tidak mau ada goresan apalagi ada benturan di tubuh pemuda khusus di Kota Lubuklinggau.
Diketahui, bahwa Surya Medi merupakan Ketua II KNPI versi Ketua Umum Fahd A. Rafiq, di tahun 2019 ini sedang ada upaya rekonsiliasi antara Ketum Abdul Aziz (Turunan dari KNPI versi Fahd A. Rafiq ) yang terpilih pada kongres XV di Borbudur, Batavia dan Noer Fajriensyah (Turunan dari KNPI versi Muhammad Rifa’i Darus) yang terpilih di Bogor.*Rilis/Akew