Beligat.com, MUSI RAWAS – Trend elektabilitas H Hendra Gunawan (H2G) semakin meroket dibandingkan calon-calon bupati yang akan maju dalam Pilkada Kabupaten Musi Rawas (Mura) 9 Desember 2020.
Kuatnya tarikan elektoral mantan Kepala Bappeda Mura ini membuat angka elektoralnya semakin jauh jarak intervalnya dengan calon-calon lain yang akan bertarung pada Pilkada Mura. Hal ini terungkap dalam temuan survei Lembaga Kanjian Publik Independen (LKPI) yang dilakukan 10-19 Juli 2020.
“Saat survei digelar, ditemukan kuatnya tarikan elektoral H2G dari calon-calon bupati lainnya yang akan ikut kontestasi pada Pilkada Musi Rawas. Pada pertanyaan terbuka dengan menyodorkan beberapa nama calon dan diluar nama yang di survei, elekatbilitas H2G (61 %), Firdaus Cik Olah (10 %), Suwarti (6,4 %) Ratna Mahmud Amin (2,4 %), Alamsyah A Manan ( 1,4 %), Akmaludin (0,7 %). Elektabilitas nama calon lainya seperti Wahyu Sumadi, Mulyana, Sumadi, Azandri, Amir Hamzah, Triono masih berada di bawah 0,7 % serta massa mengambang (16,7 %) ,” ungkap Direktur Eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.Ikom yang didampingi kordinator Area, Sutrisno, S.Sos dalam acara release temuan survei Menakar Kekuatan Calon Bupati pada Pilkada Kabupaten Mura di Hotel Swarna Dwipa, Sabtu (25/7).
Dalam uji simulasi calon yang dilakukan, lanjut lembaga yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini, dilihat dari trend elektabilitas, H2G tetap konsisten berada di posisi pertama dari calon bupati lainnya. Tidak ditemukan adanya penurunan elektabilitas pada waktu uji kekuatan stabilitas ketahanan pemilih pada simulasi nama-nama calon bupati yang akan bertarung dalam kancah perebutan kursi nomor satu di Mura. Bahkan, dalam uji simulasi head to head antar calon bupati, daya dobrak elektoral H2G dalam menarik pemilih tetap konsisten di posisi urutan pertama. Kondisi ini membuat elektabilitas calon-calon tergerus dan massa yang belum menentukan pilihan mayoritas menjatuhkan pilihannya kepada H2G. Ini berdampak positif bagi H2G dalam meraup elektabilitas dibandingkan calon lainnya.
Uji simulasi empat nama, hasilnya adalah elektabilitas H2G (68,3 %), Firdaus Cik Olah (13 %), Suwarti (8,4 %), Ratna Mahmud Amin (3,6 %) dan masa mengambang 9,2 %. Kemudian uji simulasi tiga nama juga didapatkan elektabilitas H2G (68,8 % ), Firdaus Cik Olah ( 11,2 %), Suwarti (8,8 %) dan massa mengambang 11,2 %). Demikian juga uji simulasi head to head dua nama , elektabilitas H2G (71 % ) dan Suwarti (9 %), massa mengambang ( 20 %). Sedangkan head to head antara H2G dengan Firdaus Cik Olah adalah H2G ( 71,9 %) dan Firdaus Cik Olah (14,3 %) dan massa mengambang (13,8 %). Sementara H2G dengan Akmaludin didapatkan H2G (77, 1 %) dan Akmaludin ( 1,2 %) , massa mengambang (21,7 %). Pihaknya juga melakukan uji simulasi pasangan calon dan hasilnya sama, elektabilitas siapa saja yang berpasangan dengan H2G, maka paslon H2G masih tetap unggul diangka 65 %-68 % ke atas.
“Survei yang LKPI lakukan sudah dua kali dan trend elektabilitas H2G positif, meningkat seiring dengan figur H2G dalam menarik pemilih sangat kuat. Konteks Pilkada adalah memilih figur yang kuat dan disini kekuatan H2G yang dibuktikan dengan program-programnya yang sudah dirasakan masyarakat. Secara statistik, elektabilitas H2H unggul signifikan. Pemilih sudah banyak memiliki pilihannya pada masing-masing calon bupati dan massa mengambang sudah kecil. Sekali lagi, berkaca pada trend elektabilitas, peluang H2G berpotensi besar menang di Pilkada 9 Desember 2020 apabila bisa menjaga ritme elektabilitas sepereti ini ,” jelas mantan auditor survei Penjaringan Survei Calon Presiden Partai Demokrat ini dengan lantang.
Ditambahkan mantan Kordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini, alasan pemilih menjatuhkan pilihan pada H2G adalah sudah ada bukti hasil kerja nyata, berpengalaman di pemerintahan, orangnya perhatian pada rakyat , bisa membawa perubahan yang lebih baik dan pintar. Selain itu meroketnya elektabilitas H2G didukung oleh tingkat kepuasan masyarakat yang cukup tinggi selama memimpin Kabupaten Mura, yakni sangat puas (1,2 %) dan puas (77 %). Demikian juga dengan sebaran pemilih yang memilih partai politik dan yang menjatuhkan pilihannya, H2G, cukup dominan unggul di akar rumput partai politik Golkar ( 55,3%), PDI-P (63,8 %), Gerindra (67 %), Demokrat (58,6 %), Nasdem (77 %), PKB (64 %), PAN (81,8 %) dan Hanura (80 %).
“Secara elektoral sebaran pemilih, akar rumput partai-partai mayoritas memilih H2G dari partai politik yang ada. Ini menunjukkan H2G disenangi dan sangat positif ketika hadir di hati pemilih partai politik manapun,” pungkas lembaga survei ternama dari Sumatera Selatan itu.
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dan menggunakan metode multistage random sampling , responden sebanyak 420 responden dengan marjin of error +/-5 % dengan tingkat kepercayaan 95 %. Semua peneliti lapangan adalah mahasiswa yang berasal dari Kota Palembang.*Rilis/Akew