banner 728x250

Terkesan Mubazir, Bangunan Ini Juga Sample BPK

Musi Rawas, Beligat.com – Pemuda Mandala Trikora pertanyakan pembangunan gedung rawat inap Rumah Sakit Muara Beliti, yang terkesan Mubazir dan diduga kuat tidak sesuai standar,  Selasa (27/11).

Kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh dinas Kesehatan ini dengan judul kegiatan penambahan ruang rawat inap rumah sakit Muara Beliti menelan dana sebesar Rp. 1.261.396.167.

Ketua Mandala Trikora Musi Rawas Mirwan Batubara mengatakan pembangunan tersebut terkesan mubazir dan pemborosan anggaran dengan menghambur-hamburkan uang saja.

“Kami investigasi kelokasi ada beberapa bangunan tidak di fungsikan di lokasi Rumah Sakit Muara Beliti, kok pemerintah malah membangun bangunan lain,”katanya.

Ruangan Gedung Rumah Sakit Beliti Yang tidak di Fungsikan. Foto. Red

Seharusnya, lanjut Mirwan pihak pemerintah lakukan perehapan saja, karena kami menilai pasti ada dana perehapan dan pemeliharaan.

“Fungsikan saja bangunan lama itu, ini malah membangun bangunan lain, itu dari sisi tingkat kemubazirannya,”katanya.

Selanjutnya Mirwan menambahkan selain mubazir Pemuda Mandala Trikora juga menilai bangunan yang di bangun itu terkesan dipaksakan dan diduga kuat ada penyimpangan tidak sesuai standar.

“Salah satunya, Atap Seng dan Keramik diduga kuat tidak sesuai Speak,”katanya.

Sementara itu PPTK kegiatan Rudi Hariansyah saat dikonfirmasi oleh media beligat.com, Selasa (27/11) enggan menanggapi masalah mubazirnya pembangunan kegiatan tersebut.

“Terus terang kalau kebijakan itu aku dak biso jawab, karena saya hanya PPTK kegiatan pembangunan,”katanya.

Dan membenarkan kegiatan pembangunan tersebut senilai kurang lebih 1 milyar 200 juta rupiah dengan menggunakan Dana DAK.

“Luas tidak tau persis berapa, kira-kira 20 kali 40 lebihlah, itu kurang lebih ya, jangan seolah-olah luasnya seperti itu, kita liat Rab kalau mau tau ukuran sebenarnya,”katanya.

Mengenai dugaan penyimpangan Rudi mengatakan Rab kegiatan beliau sendiri belum melihatnya tetapi volume yang mereka kerjakan sudah sesuai dengan standar.

“Karena ada konsultan pembangunan dan perencanaa,  saya selaku PPTK hanya teknis pelaksanaanya saja,”katanya.

Selanjutnya Rudi menambahkan standarnya pembangunan itu dibuat berdasarkan berapa anggaranya.

“Gak bisa kita menentukan standar terbagus, tapi anggaranya tidak ada, tidak akan selesai gedungnya, standar ini dipakai sesuai Rab,”katanya.

Ketika di tanya awak media berdasarkan Rab untuk seng Rudi mengatakan menggunakan seng Multiroof Atap Spandek.

“Karena kalau bocor lebih muda diketahui, perawatannya lebih gampang,”katanya.

Kegiatan pembangunan tersebut Rudi mengatakan sudah selesai tetapi belum 100 persen karena masih ada administrasi yang belum diserahkan oleh konsultan pengawas.

“Bangunan itu sudah menjadi sample pemeriksaan BPK, ya kita tunggu saja, kalau konsultan pengawas itu mengatakan bangunan itu diterima ya Konsultanlah yang bertanggung jawab,”tutupnya.*Akew

error: Maaf Di Kunci