Lubuklinggau, Beligat.com- Tim gabungan terdiri dari Polres Kota Lubuklinggau, BNN, Sub Denpom dan petugas Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas II A Kota Lubuklinggau dengan kekuatan sekitar 150 personel menyidak kamar narapidana serta tahanan, Kamis (9/8).
Hasilnya berhasil diamankan 16 HP, uang Rp1.220.000. Kemudian barang-barang tajam seperti gunting, korek api, sendok dan ikat pinggang ikut pula diamankan. Selanjutnyya barang bukti berupa barang yang diamankan tersebut akan dimusnahkan.
“Ini program dari Pak Menteri yakni program bersih halinar yakni bersih HP, pungli dan narkoba,” kata Kepala Lapas Kelas II A Lubuklinggau, Imam Purwanto.
Kegiatan razia yang dilaksanakan pihak Lapas kemarin juga menindaklanjuti MOU dengan Kapolres Lubuklinggau pada Februari lalu untuk melaksanakan razia bersama.
“Alhamdulillah pada hari ini kita bisa laksanakan, tentunya Lapas dalam keadaan aman dan kondusif,” ungkapnya.
Selain itu, bersamaan dengan pelaksanaan razia kemarin, pihak BNN melaksanakan tes urine terhadap warga binaan di Lapas Kelas II A Lubuklinggau. Hasilnya empat orang warga binaan positif narkoba. Keempat orang itu yakni satu orang berasal dari Curup dan tiga lagi dari Muratara.
Imam menerangkan, barang-barang yang diamankan hasil dari razia dari dalam kamar sel warga binaan diduga masuk dengan cara dilempar lewat tembok lapas. Sebab dinding tembok pagar lapas sangat rendah hanya 3,5 meter. “Jadi ada upaya pelemparan dan juga ada oknum,” ungkapnya.
Kata Imam, oknum pegawai Lapas tersebut sudah dilaporkan kekantor wilayah dan dihukum disiplin. Namun masih mengulang. “Inisilanya S. Jadi kita sudah cari informasi rupanya si S’ masih terus, tidak kapok-kapok. Padahal yang bersangkutan bulan Desember ini pensiun,” ujarnya.
Lebih lanjut, mengenai empat warga binaan yang positif narkoba tidak diberikan remisi. “Kita proses hukum lagi. Kedepan kita laporkan lagi ke polres untuk di BAP dan dijatuhkan gpidana lagi, yang pasti untuk tahun ini dia tidak diberi remisi,” ujarnya.
Kedepan, Imam tetap bekerjasama dengan pihak Polres, BNN dan TNI untuk tetap melaksanakan pengamanan agar Lapas Lubuklinggau tetap aman dan kondusif.
Sejauh ini, di Lapas Kelas II A Lubuklinggau hingga dengan kemarin terdapat 989 warga binaan. Itu terdiri dari 400 tahanan dan 500 lebih nara pidana. Dan itu sudah over kapasitas lebih dari 100 persen. Idealnya satu kamar seharusnya berisi 10, tapi saat ini 18 orang.
Kemudian kamar kecil harusnya isi lima orang, diisi 12 orang. “Jadi memang over kapasitasnya sudah melebihi 100 persen,” bebernya.
Sementara itu Kepala BNN Lubuklinggau, AKBP Edy Nugroho menjelaskan pihaknya kemarin sudah melakukan tes urine terhadap 20 warga binaan. Dari jumlah itu ada empat yang positif. Dan petugas BNN terhadap keempat orang positif tersebut telah melakukan assesment.
“Yang bersangkutan ini dari pendalaman baru tiga hari ada yang seminggu menggunakannya, jenis narkoba yang dipakai semuanya sabu,” bebernya.
Lebih lanjut, temuan dari pelaksanaan tes urine kemarin kedepannya perlu diantisipasi. Sebab narkoba menjadi ancaman bersama. Apalagi tempat Lapas yang tertutup, masih bisa ditembus. Dan BNN berharap agar pihak Lapas kedepan lebih meningkatkan pengawasan.
“Pengawasan dalam hal kunjungan-kunjungan menyangkut adanya oknum yang memasukan narkoba kedalam lapas,” terangnya.
Edy menambahkan, BNN seminggu atau setiap minggu akan datang melaksanakan konsul terhadap keempat orang yang positif narkoba. Sebab daru pendalaman, mereka ingin tobat dan mau sembuh.
“Kita akan rutin semiggu konsul dengan napi,” timpalnya.
Sedangkan Wakapolres Lubuklinggau, Kompol Zulkarnain menjelaskan pelaksanaan razia bekerjasama dengan BNN dan TNI dari POM. Razia dilaksanakan sesuai permintaan pihak Lapas dengan sasaran narkoba, tindak pidana dan barang-barang membahayakan seperti benda runcing, sajam dan HP.
“Kekuatan yang kita kerahkan hari ini karena ini agak rawan, kami tidak underestemate sekitar 150 orang gabungan,” kata Zulkarnain.
Pelaksanaan razia kemarin dilaksanakan dengan menyisir sekitar 40 kamar sel tahanan. Mulai dari Blok A dan Blok B.
“Hasil razia tadi, HP kita serahkan ke lapas. Kalau berkaitan dengan pidana, nanti langsung kita proses,” pungkasnya.*Febri