LAHAT, Beligatupdate.com – Ratusan warga Desa Arahan Kecamtan Merapi Timur, menggelar aksi damai dalam rangka menolak aktivitas pengiriman batubara melalui jalur Kereta Api dari Stasiun Banjarsari. Aksi tersebut berbarengan dengan syukuran perdana pengiriman batubara melalui Stasiun Banjarsari.
Koordinator Aksi, Joni Aswari menuturkan, aktivitas pengiriman batubara melalui jalur Stasiun Kereta Api Banjarsari ini akan mengganggu dan merusak kesehatan warga sekitar. Pasalnya, Stasiun Banjarsari berada di tengah pemukiman warga.
Lebih parahnya lagi, aktivitas pengiriman batubara dari Stasiun Kereta Api Banjarsari ini tidak dilkukan dengan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga sekitar,”tuturnya, Rabu (01/11).
Lebih lanjut dijelaskan Joni, aktivitas ini juga menimbulkan permasalahan baru. Mengingat, sejumlah lahan milik warga yang digunakan sebagai double track Kereta Api, sampai saat ini belum mendapatkan ganti rugi.
“Warga menuntut ganti rugi atas lahan milik mereka,”jelasnya.
Sementara itu, Executive Vice President Divisi Regional (Divre) III KAI Provinsi Sumatera Selatan, Andika, menegaskan bahwa aksi protes warga hanya kesalahpahaman. Sebab, menurutnya, aktivitas pengiriman batubara via Kereta Api ini justru untuk mengurangi polusi debu yang bertebaran di jalanan akibat sistem pengirimannya yang selama ini lewat jalan Lintas Umum.
Menurutnya, pengiriman batubara melalui Kereta Api untuk menekan kemacetan yang kerap dialami di Jalan Lintas Umum, akibat menumpuknya kendaraan dump truck yang berjalan beriring-iringan secara konvoi saat melakukan aktivitas pengiriman.
“Kita akan panggil Koordinator Aksinya untuk meluruskan duduk perkara terkait tuntutan mereka,”pungkasnya.(Nph)