Muratara, Beligat.com – Aksi penyegelan SDN 2 Desa Noman, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) oleh oknum warga hingga saat ini terus berlanjut. Sejumlah wali murid kecewa lantaran Dinas Pendidikan (Disdik) Muratara tak tepati janji untuk turun ke lokasi pada hari ini (Jumat, 13/7). Padahal Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Muratara meminta agar permasalahan ini tuntas sebelum tanggal 16 juli 2018.
Tidak ada titik terangnya permasalaah tersebut menyebabkan sejumlah pelajar terancam tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, lantaran masalah sengketa lahan yang belum tuntas.
Usin warga Desa Noman, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara mengungkapkan kekecewaannya kepada pihak Dinas Pendidikan Muratara dikarenakan pada saat rapat digedung DPRD kemarin mengatakan jika hari ini (Jumat-red) akan turun ke lokasi untuk menyelesaikan permasalahan sengketa lahan SDN 2 Noman.
“Saya kecewa dengan Kepala Disdik karena janjinya pada saat rapat di DPRD kemarin tidak ditepati. Mereka bilang hari ini akan turun ke lokasi untuk menyelesaikan masalah ini, tapi nyatanya setelah kita ditunggu-tunggu malah tidak muncul, dan kami mendapat informasi dari Kepala SDN 2 Noman beliau masih Dinas Luar (DL) sedangkan DPR minta masalah ini harus tuntas sebelum tanggal 16 juni 2018 ini karna anak-anak mau masuk sekolah,” ungkapnya
Ia berharap permasalahan ini dapat segera diselesaikan, karna permasalahan ini dapat menyebabkan terganggunya proses belajar mengajar anak-anak. “Tapi jika sampai Senin nanti masalah ini belum juga selesai anak-anak tetap akan sekolah karena ada gedung disebelahnya,” harapnya.
Sementara PLT Kepala Dinas Pendidikan Muratara, Ratnawati melalui Kabid Dikdas Abdul Kadir menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu instruksi dari PLT Kepala Dinas untuk menuntaskan masalah di SDN 2 Noman.
“Plt Kadis sudah koordinasi dengan DPR, wali murid, dan wakil bupati. Masalah ini memang dari tahun kemarin sudah ditangani oleh Pemda Muratara, jadi sampai saat ini kami masih menunggu keputusan dari Pemda,” ucapnya.
Menanggapi kegiatan belajar mengajar di SDN 2 Desa Noman yang diprediksi bakal terganggu lantaran masalah sengketa lahan dan aksi penyegelan belum dituntaskan. Abdul Kadir menjelaskan aktivitas sekolah tidak akan terganggu lantaran pihaknya sudah melakukan persiapan sebelumnya.
“Kita sudah siapkan dua lokal baru yang nantinya untuk dialihkan ke kelas I dan II. Untuk yang lain tetap datang sekolah walau tidak masuk kelas, sementara kita menunggu penuntasan masalah,” ucapnya.
Mengenai informasi lain, maupun solusi untuk menuntaskan permasalahan itu, pihaknya enggan membeberkan lebih lanjut. “Karena urusannya memang sudah ditangani Pemda, jadi itu bukan kapasitas saya untuk menjawab secara rinci. Masih ada yang lebih kompeten untuk menjawab itu, seperti PLT Kadisdik,” pungkasnya.*Agus Kristianto