Muratara, Beligat.com – Seorang warga yang melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), lebih tepatnya di desa Beringin Jaya, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), menemukan bangkai Macan Ranting yang kemungkinan mati dikarenakan tertabrak kendaraan yang melintas. Penemuan bangkai tersebut membuat dirinya terkejut, apalagi kondisi bangkai hewan buas tersebut masih hangat.
Upen (27), seorang pengguna jalan yang menemukan bangkai tersebut menceritakan jika dirinya terkejut bahkan tidak menyangka dengan apa yang telah ia temukan.
“Saat saya melintas dengan motor terlihat bangkai binatang yang tergeletak di pinggir jalan, karena penasaran hewan apa itu maka saya memutar balik kendaraan. Yang membuat saya terkejut ternyata hewan tersebut yakni Harimau Dahan, kalau orang sini bilang Harimau Dan,” ceritanya.
Ia mengaku sempat takut saat mendekati bangkai hewan karnivora tersebut, namun dirinya tetap saja mendekat dengan cara berlahan untuk memastikan keadaan hewan tersebut.
“jujur saya katakan awalnya sempat takut, di khawatirkan Macan tersebut masih hidup atau hanya cidera saja, namun berlahan saya mendekati ternyata hewan tersebut sudah mati,”akunya.
Di jelaskannya, Macan yang tergeletak di bibir jalan tersebut berukuran tidak besar, mungkin masih anakan, seperti yang biasa di dengar di masyarakat pedesaan jarang sekali Macan memiliki anak satu, jika ada anak tentu ada induk dan keluarganya yang lain.
“Saya sangat yakin Macan tersebut tidak sendirian, lokasi di temukan bangkai Harimau tidak jauh dari pemukinan warga, artinya tidak menutup lemungkinan Macan akan masuk ke pemukiman warga,” katanya.
Sementara, Agus (30) salah satu penguna jalan mengatakan ia tak percaya binatang buas seperti Macan masih ada, apalagi ditemukan bangkainya terletak di pinggir jalan. Jadi ini bisa dikatakan aneh karena hewan buas tersebut tidak berada di hutan atau rimba.
“Sungguh sangat menyeramkan saya melihat bangkai anak macan yang tertabrak mobil, bagaimana jika ketemu sama induk dan bapak Macan yang lain. Dan yang lebih heran lagi hewan tersebut sudah memasuki wilayah pemukiman, bukan lagi di rimba,” pungkasnya.*Agus Kristianto