Usir Hama Dengan Gerontang
MURATARA, Beligatupdate.com – Pemkab Muratara melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), menghimbau kepada masyarakat, petani padi untuk waspada hama terutama burung Pipit. Supaya tidak terjagi gagal panen, sebab sekarang sudah mulai muncul atau musim berbuah.
“Untuk sementara petani berjaga sebagai solusi awal, dibuat tipuan seperti gerotang atau kokoprak yang menghasilkan suara berisik sehingga membuat kegaduhan yang bisa mengusir burung Pipit,” kata Suhardiman Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara.
Ia melanjutkan, hanya itu yang menjadi solusi awal, karena tergolong aman dan tidak membahayakan hewan lain termasuk manusia.
“Saya rasa ini solusi yang tepat untuk saat ini, jika kita mau meracuni takutnya membahayakan hewan lain termasuk manusia. Kita juga bisa memasang jaring, tapi kita lihat dulu skala atau luas sawah, apabila sawah itu tidak terlalu luas maka bisa dipasang jaring,”lanjutnya.
Mengingat padi yang telah memasuki musim berbuah, pihak dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara akan langsung memantau kelapangan, guna mengecek padi di sawah masyarakat. Sehingga apa yang menjadi keluhan petani bisa langsung disampaikan
“Nanti kami akan mengecek kelapangan langsung, dan mencari tahu apa yang menjadi kendala para petani. Apabila memang terjadi serangan hama burung Pipit, maka kita lihat dahulu sejauh mana serangan tersebut,”ungkapnya.
Sementara itu, Muhazoni (48), salah satu petani yang berada di Desa Noman Baru Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara mengatakan, jika memang benar sekarang padi memasuki musim berbuah, dan dia mulai menjaga padi yang ada disawah miliknya
“Saya terus menjaga sawah yang mulai berbuah, karena takut habis diserang burung Pipit yang termasuk kategori hama. Jadi saya membuat alat tipuan yakni gerontang untuk mengusir hewan tersebut, namun saya terkadang tetap harus turun kesawah karena masih ada yang belum pergi ketika gerontang saya tarik,”jelasnya.
Anang Joni, sapaan Muhazoni menceritakan, jika dirinya pernah gagal panen akibat serangan gerombolan burung Pipit yang meyerbu sawah miliknya, jadi ia lebih waspada lagi dalam menangani masalah terrsebut agar tidak terulang
“Satu tahun yang lalu, saya pernah gagal panen dikarenakan hama burung Pipit, namun bukan hanya Burung yang menjadi hama, tetapi masih ada hewan lain yang meyerbu sawah saya. Jadi dengan adanya kejadian itu, saya lebih waspada lagi karena takut terulang gagal panen,”pungkasnya.(Agus Kristianto)